23/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Indonesia Masih Memerlukan Perawat, Bidan dan Ahli Gizi

Surabaya, KabarGress.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf berpesan kepada para Wisudawan Stikes agar menjadi profesional sejati. Mampu menjadi pemenang di era Global. Oleh karena itu, penuhi segala persyaratan yang diperlukan agar menjadi professional yang memenuhi standar nasional maupun internasional. Pesan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Rapat Senat Terbuka dengan acara tunggal Wisuda sarjana dan Diploma Stikes Surabaya, di Ball Room Empire Palace Surabaya, Jumat (14/8).

“Negara kita, masih membutuhkan perawat, bidan dan ahli gizi. Persoalannya adalah sejauh mana para wisudawan dapat menjadi professional sesuai dengan standar nasional maupun internasional,” cetusnya.

Stikes Surabaya telah melahirkan tenaga-tenaga ahli yang mampu mengabdikan diri ditengah masyarakat. Oleh karena itu diharapkan para wisudawan dapat mengikuti jejak para alumni, bahkan diharapkan dapat berbuat lebih baik.

Pada kesempatan itu, Wagub yang lekat dengan panggilan Gus Ipul mengungkapkan kebahagiannya. Karena menurutnya, setiap mengikuti acara wisuda berarti orang pintar,dan terampil bertambah. Tetapi kepintaran dan keterampilan menurutnya harus didukung dengan kesungguhan hati untuk mengabdikan ilmunya, bekerja keras dengan penuh kesabaran, persiapan mental yang cukup untuk mengisi peluang-peluang yang ada.

Dalam sambutannya, Gus Ipul menyinggung permasalahan bonus demografi, menurutnya Jawa Timur saat ini sedang dalam bonus demografi . Yaitu komposisi penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun) lebih besar daripada yang tidak produktif (usia dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun), sehingga rasio ketergantungan menjadi rendah. “Di tahun 2020 – 2050, diperkirakan 200 jiwa penduduk berada di usia produktif, sedangkan 20 persen penduduk dalam posisi tidak produktif,” jelasnya.

Kondisi tersebut menciptakan jendela peluang, jika jumlah produktif yang lebih besar tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kesejahteraan, dapat berdampak pada kemajuan Jawa Timur di masa depan. Salah satu cara yaitu dengan meningkatkan SDM dengan dibekali keterampilan. Peluang besar tersebut hanya terjadi satu kali dalam sejarah. Apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi musibah di Negara kita.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Gus Ipul berpesan agar para wisudawan menjadikan orang tua sebagai bagian hidup sesuai dengan ajaran agama.”Orang tua kita, luar biasa. Sejak kita lahir semua diurus hingga kita dewasa. Oleh karena itu, jadikan mereka sebagai bagian dari hidup disamping pekerjaan yang harus kita kerjakan untuk Negara,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Stikes Surabaya Dr. Achmad Hariyanto, Drs, MSi, dalam pidatonya mengingatkan kepada 342 wisudawan (S1 Ilmu Gizi 79 orang, S1 Keperawatann 165 orang dan Diploma Kebidanan 98 orang), agar setelah wisuda dapat mengabdikan diri pada negara sesuai dengan Tri Sakti (kedaulatan berpolitik, mandiri, berkepribadian yang berbudaya).

Pertama, tentang kedaulatan berpolitik. Wisudawan apabila mengabdikan diri ditengah masyarakat harus menjadi orang yang berguna, menjadi orang yang terbaik, tangguh, dan orang yang mempunyai kapasitas.

Kedua, setelah wisuda, harus menjadi orang yang dapat berdiri di kaki sendiri (mandiri). Jangan lagi tergantung pada orang tua. “Setelah lulus harus lepas dari orang tua. Hal tersebut harus ada komitmen antara orang tua dan anak,” ungkapnya.

Dijelaskan, bahwa saat ini Negara Indonesia sedang dilanda krisis pemuda mandiri, sehingga menyebabkan tingginya pengangguran.

Dan yang terakhir, harus bisa menjadi orang yang berkepribadian dan berbudaya. Sesuai dengan kepribadian, budaya bangsa dan ajaran agama. (hery)