Surabaya, KabarGress.com – Yayasan Damandiri diharapkan dapat ikut mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mini di Jatim. Kerjasama dapat dilakukan untuk melatih sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan teknologi. “SMK mini itu harus dibantu dan dikembangkan. Untuk itu, Pemprov Jarim akan bekerjasama dengan Yayasan Damandiri agar ikut melatih kualitas sumber daya manusia di SMK Mini Jatim,” ujar Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat membuka Pertemuan Kerja Paguyuban Rektor se-Jawa Timur yang bertema “Program Pemberdayaan Keluarga Melalui Pengembangan Wirausaha dan Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Keluarga pada Posdaya se- Provinsi Jawa Timur” di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Rabu (5/8).
Ia mengatakan, dengan adanya SMK mini diharapkan tenaga kerja dari Jatim bisa terserap di dunia industri nasional maupun internasional, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri bagi masyarakat.
Dijelaskan, Jatim sudah mengembangkan sebanyak 70 SMK mini. Sebagian besar bekerjasama dengan pondok pesantren. Targetnya ke depan sebanyak 400 SMK mini dengan 80 ribu lulusan hingga akhir tahun 2017.
Lebih lanjut disampaikannya, beberapa bidang disasar SMK mini untuk memperoleh alumni yang siap bekerja di dunia industri antara lain teknologi rekayasa, agrobisnis, perikanan, kehutanan, seni rupa dan pariwisata. Bidang tersebut sesuai dengan kondisi lapangan. Diharapkan, lulusan SMK Mini bisa menjadi entrepreneur baru di tingkat pedesaan yang mampu tumbuh menjadi motor penggerak perekonomian daerah. Sehingga kesejahteraan masyarakat Jatim dapat lebih meningkat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso mengatakan, pertemuan kerja ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan peningkatan perekonomian ke arah yang lebih baik.
Dijelaskannya, pertemuan kerja ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Bank Jatim, Yayasan Damandiri, dan Bank UMKM Jatim mengenai penyaluran kredit. “Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari kesamaan visi dan misi yang telah disatukan dalam bentuk kerjasama. Diharapkan ada sinergitas kerja dapat terjalin dengan baik diantara berbagai pihak. Sehingga tujuan untuk memberdayakan masyarakat kecil dapat tercapai,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dipaparkan fungsi dan peranan masing-masing instansi terkait program kerjasama yang diusung. Adapun pelaksanaannya seperti pemberdayaan keluarga melalui Posdaya di Jatim dikerahkan tenaga akademis dari berbagai universitas yang tergabung dalam Paguyuban Perguruan Tinggi di seluruh Jatim, serta tidak kurang dari 103 perguruan tinggi lain termasuk Perguruan Tinggi Agama Islam di Jatim, dengan cara mengadakan program kuliah kerja nyata (KKN) tematik Posdaya.
Dari program tersebut telah berhasil membentuk 12.939 Posdaya di seluruh desa, kampung-kampung, serta masjid di Jatim. Diharapkan pertemuan ini dapat memaksimalkan potensi Posdaya yang telah ada untuk dibina dan diberdayakan menjadi entrepreneur baru di tingkat pedesaan yang mampu tumbuh menjadi motor penggerak perekonomian daerah melalui penyaluran kredit produktif dari Bank Jatim ataupun Bank UMKM Jawa Timur. (hery)
Teks foto:
– (ki-ka); Rektor Unej, Dirut Bank Jatim, Gubernur Jatim, Ketua Yayasan Damandiri, Dirut Bank UMKM.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF