Ngawi, KabarGress.Com – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo mengatakan, bahwa keberadaan jalan tol yang menjadi penghubung antara satu daerah dengan daerah lain akan membantu pemerintah mengurangi ongkos angkut distribusi barang. “Kami, atas nama masyarakat Jatim mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden karena mempercepat proyek ini. Keberadaan jalan tol ini nantinya akan membuat ongkos distribusi barang menjadi murah dan nilai tukar di petani menjadi naik. Ini memberi dampak secara tidak langsung dengan menyejahterakan Petani di Jatim,” ujarnya dihadapan Presiden Ir. Joko Widodo saat menghadiri Ground Breaking Tol Solo-Ngawi-Kertosono di Ds. Klitik, Kec. Geneng, Kab. Ngawi, Kamis (30/4).
Ia mengatakan, keberadaan jalan tol ini diharapkan arus lalu lintas barang dan jasa dari Jatim ke Jatim maupun sebaliknya akan menjadi lancar. Sehingga, akan terjadi peningkatan efisiensi pelayanan di bidang jasa transportasi dan distribusi yang akhirnya pertumbuhan ekonomi di Jatim akan lebih meningkat.
Pada kesempatan tersebut, Pakde Karwo sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa panjang jalan tol di Jatim yakni kurang lebih 621,18 km, sementara panjang tol yang sudah beroperasi yakni sekitar 98,53 km. Dari yang sudah beroperasi di Jatim diantaranya adalah, ruas Surabaya-Gempol (panjang 43,00 km), Surabaya-Gresik (20,70 km), simpang susun Waru-Juanda (12,80 km), Jembatan Suramadu (5,44 km), Surabaya-Mojokerto Seksi 1A (1,89 km), Kertosono – Mojokerto Seksi 1 Bandar-Jombang (14,70 km) dan panjang jalan tol yang belum beroperasi sekitar 522,65 km.
Jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono ini memilki total panjang 177,12 km yang terbagi dalam dua ruas. Untuk ruas Solo-Ngawi memiliki panjang 90,10 km sedangkan untuk ruas Ngawi-Kertosono memiliki panjang 87,02 km. Pada sisi barat dari pembangunan tol tersebut akan tersambung dengan jalan tol antara Semarang-Solo. Sedangkan sisi timurnya akan terhubung ke Jalan Tol Kertosono-Mojokerto.
Pakde Karwo juga menyampaikan progres pembebasan lahan untuk ruas Mantingan-Kertosono telah mencapai 73,35 %, sedangkan ruas Kertosono-Mojokerto mencapai 93,13 % dengan konstruksinya mencapai 62,84 %. Untuk ruas Surabaya-Mojokerto pembebasan tanah telah mencapai 83,65 % dan konstruksinya mencapai 53,38 %. “Dengan kondisi ini, diharapkan akan mempercepat proses pembebasan lahan dan setelah Ground Breaking ini pelaksanaan proyek Tol Solo-Kertosono dapat berjalan dengan lancar,” tegasnya yang diberi tepuk tangan dari undangan yang hadir.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa proyek Jalan Tol ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan sangat berat. Khusus untuk Tol Trans Jawa, Presiden menegaskan pengerjaan proyek tidak boleh lebih dari dua tahun. Presiden juga memberikan target kepada siapapun yang mengerjakan proyek dari pemerintah untuk dapat menyelesaikannya sesuai target.
“Kuncinya bekerja itu harus ada target. Saya memberikan target ke Menteri PU bahwa untuk dua ruas ini paling lama dua tahun. Jika tidak sanggup akan dikerjakan oleh swasta atau Kementrian BUMN. Cara kerja sekarang seperti itu. Kalau tungga-tunggu dan terus ditunda kasihan masyarakat,” terangnya.
Presiden menjelaskan, sebelum kedatangannya ke Jatim, terlebih dahulu ia meresmikan hal serupa terkait proyek untuk Trans Sumatra. “Saya pagi tadi bersama Menteri ada di Lampung membuka akan dimulainya pembangunan jalan tol Trans Sumatra yang akan dimulai dari Lampung ke Aceh. Pada siang harinya, saya berada di Palembang tepatnya di Sumatra Selatan. Pembangunan Jalan Tol ini merupakan impian oleh masyarakat Sumatra,” pungkasnya. (hery)
Teks foto: Pakde Karwo bersama dengan Presiden Jokowi dan rombongan meninjau panel pembangunan jalan tol Trans Jawa.
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF