Malang, KabarGress.com – Sekretaris daerah Provinsi Jawa Timur Dr. Ahmad Sukardi minta pemerintah kabupaten dan kota mendukung program Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera). Caranya dengan mengalokasikan anggaran untuk ikut menangani rumah tangga sasaran di luar program Jalin Matra. “Program Jalin Matra telah disepakati dan ditandatangani gubernur bersama bupati dan walikota se Jatim tentang dukungan pendampingan dan pengalokasian dana program Jalin matra Provinsi Jatim Tahun 2014-2018,” ujarnya saat membuka Sosialisasi Program Jalin Matra Jatim di Hotel Aria Malang Minggu (19/4).
Menurutnya, program tersebut sebagai bentuk implementasi visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019 yaitu Jawa Timur Lebih sejahtera, berkeadilan, mandiri, berdaya saing, dan berakhlak dan dengan misi Makin mandiri dan Sejahtera Bersama wong Cilik. Serta mencanagkan tiga kegiatan unggulan program yakni, program Jalin Matra Bantuan rumah tangga sangat Miskin (RTSM), Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi kemiskinan (PFK) dan Jalin Matra Penanggulangan kerentanan kemiskinan (PK2).
Bila berpijak pada RPJPD, kata Sukardi, periode kedua kepemimpinan Pakde Karwo (Gubernur Jatim) dan Gus Ipul (Wakil Gubernur Jatim) berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas program penanggulangan kemiskinan. Perwujudan dari komitmen tersebut adalah dengan mengembangkan program Jalin Kesra menjadi Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra)
Program Jalin Matra merupakan program yang didesain secara khusus dan inklusif bagi masyarakat yang belum beruntung secara ekonomi, sosial budaya. Berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) Tim Nasional Percepatan Penanggulan Kemiskinan Kemiskinan (TNP2K) program perlindungan sosial tahun 2011 dengan status kesejahteraan tersendah.
Oleh karenanya, Pakde Karwo dalam mengurus masalah kemiskinan merupakan amanah yang Pancasila dan UUD 1945 yang dibebankan kepada negara. Komitmen kuat dari negara dan pemerintah untuk mengurus kemiskinan menjadi symbol sekaligus spirit baru rumah tangga miskin dan rakyat bahwa negara turut hadir dalam penanggulangannya.
“Penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas utama pembangunan Jawa Timur. Hal tersebut merupakan rencana strategis yang dijanjikan Gubernur Jawa Timur yang telah menunjukan konsistensinya terhadap komitmen keberpihakan kepada masyarakat yang lemah dan belum beruntung yang disimbolkan dengan ikon “wong cilik”,” jelasnya.
Menurutnya, sepanjang periode 2009-2014, pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota telah dilaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan multi sektoral dan multi dimensional. Pada tahun 2009 penduduk miskin di Jatim sejumlah 6.022.590 (16,58%) menurun pada September 2014 menjadi 4.748.420 jiwa (12,28%) ini berarti selama kurun waktu lima tahun telah menjadi penurunan sejumlah 1.274.170 jiwa (4,40%)
Di bagian lain program yang sama, penanggulangan feminism kemiskinan (PFK) melibatkan Tim penggerak pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)mulai dari tingkat provinsi, kabupaten sampai dengan tingkat desa.
“Gerakan PKK merupakan gerakan nasional dalam pembangunjan masyarakat yang tumbuh dari bawah, yang dikelola dari oleh dan untuk masyarakat. Jejaring PKK dapat menjagkau keluarga-keluarga secara langsung karena telah terbentuk kelompok-kelompok PKK RW, RT dan Kelompok dasa wisma, sehingga melalui optimalisasi TP-PKK dalam program Jalin Matra penanggulangan feminisme kemiskinan diharapkan dapat benar-benar secara riil memecahkan masalah problematika kemiskinan perempuan di tingkat bawah,” katanya.
Di kesempatan yang sama, kepala badan pemberdayaan Masyarakat, Drs. Zarkasi.Msi menyampaikan, sebanyak 33 bupati/walikota telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Gubernur Jawa Timur serta memberikan Dukungan Pendampingan dan pengalokasian Dana program Jalin Matra. Sementara empat bupati/walikota belum menandatangani yakni banyuwwangi, Madiun, Batu, Surabaya.
“Tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman aparat pemerintah kabupaten dan Tim Penggerak PKK kabupaten/kota tentang pelaksanaan Program Jalin Matra tahun 2015,” katanya dalam sambutan.
Sosialisasi diikuti sejumlah 120 orang peserta berasal dari Bapemas dan Bapeda serta Pengurus PKK dari 29 kabupaten/kota. Mereka akan menerima materi yang diberikan narasumber dari LPPM Unair, LPPM Unibra Malang, LP2M Universitas Negeri Malang dan ketua Dewan Riset Daerah Jatim. (hery)
Teks foto: Sekretaris daerah Provinsi Jawa Timur Dr. Ahmad Sukardi membuka Sosialisasi Program Jalin Matra Jatim di Hotel Aria Malang Minggu (19/4).
More Stories
GUBERNUR PASTIKAN DPRD KOTA MALANG SENIN DEPAN DI PAW
PAKDE KARWO, NILAI SAKIP HARUS BERDAMPAK KEPUASAN MASYARAKAT
RAIH PENGHRAGAAN KEPALA DAERAH INOVATIF