Jakarta, KabarGress.com – Rencana perluasan Bandara Internasional Juanda yang dirancang Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo agaknya segera terwujud. Bandara yang terletak di wilayah Kabupaten Sidoarjo itu akan dikembangkan dengan membangun 2 landasan pacu (run way) yang dimulai tahun 2015. Selanjutnya, pembangunan yang diharapkan dapat menampung jutaan penumpang itu akan terwujud 2018 mendatang.
“Saat ini bandara juanda pertahunnya sudah mencapai 17,2 juta penumpang. Sementara kapasitas bandara pada tahun 2014 ini hanya 12,5 juta penumpang. Sehingga kondisi bandara sudah overload,” kata Gubernur Jatim Dr. Soekarwo usai bertemu dengan Menteri Perhubungan (Menhub) RI Ignasius Jonan di Kementerian Perhubungan RI, Jl. Medan Merdeka Barat no. 8 Jakarta Pusat, Selasa (3/2).
Guna mendukung bandara juanda dengan tiga run way ini, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengusulkan ada kereta api langsung dari stasiun kereta api Gubeng ke Bandara Juanda. “Namanya Elevated Gubeng-Juanda kereta api khusus yang terintegrasi dengan Juanda Airport City. Maka kita membutuhkan 4.000 ha dan akan dibicarakan lebih dalam dengan pihak Angkasa Pura yang membangun perluasan bandara Juanda ini,” tambahnya.
Selain perluasan Bandara Juanda, Pakde Karwo memanfaatkan rapat terbatas tersebut dengan Menteri Perhubungan untuk membahas pelabuhan di Probolinggo, angkutan Perintis Kepulauan di Madura, Bandara Bawean, Bandara Abdurahman Saleh-Malang, Pelabuhan Penyeberangan di Paciran-Lamongan dan penyeberangan di Ketapang-Banyuwangi.
Untuk Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, Pakde Karwo berharap ada Pelimpahan dermaga II Probolinggo setelah penyelesaian dermaga dua tersebut rampung. “Dermaga 2 Pelabuhan Tanjung Tembaga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena pelabuhan Tanjung Tembaga yang ada sekarang sangat dangkal, hanya kedalaman 2,5 meter dan saat ini dikelola oleh PT Pelindo III.
Pelabuhan ini sangat membantu mengurangi kepadatan Tanjung Perak dan membantu keperluan bongkar-muat untuk wilayah Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Bondowoso dan sekitarnya. “Karena ada lumpur Lapindo, pelabuhan ini sangat efektif dan efisien dalam memecahkan persoalan bongkar muat bahan,” lanjut Pakde Karwo.
Kewajiban Pemda Jatim melalui APBD membangun jalan akses ke palabuhan dan lapangan pergudangan, sedangkan APBN digunakan untuk membangun dermaga 2. “Kalau ini disepakati, maka pelabuhan Tanjung Tembaga ini akan menjadi satu-satunya pelabuhan yang dikelola oleh pemerintah,” tambah Pakde Karwo.
Dengan pembangunan pelabuhan-pelabuhan itu (selain Probolinggo juga Paciran, Banyuwangi, Pacitan, Banyuwangi dan Sendang Biru) bermanfaat untuk efisiensi, supaya industri di sekitar pelabuhan tersebut tidak tergantung kepada Tanjung Perak. Untuk ongkos angkut akan lebih murah. Aktivitas ekonomi tidak tergantung dan terpusat di Surabaya atau di Tanjung perak dan akan menyebar kemampuan daerahnya. Bukan saja jalan tidak gampang rusak dan mengefisienkan pemeliharaan, tetapi makin mempersempit disparitas antara daerah karena pemerataan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu usulan Pakde Karwo untuk menambah 2 kapal perintis yang akan menghubungkan Surabaya- Masalembo- Keramaian- Kalianget- Sapudi- Kangean- Pagerungan- Sapeken- Banyuwangi disetujui oleh Menteri Perhubungan. “Saat ini ada 2 kapal, sehingga satu kapal dari Surabaya ke Banyuwangi atau sebaliknya dengan rute kepulauan itu membutuhkan waktu 6 hari. Maka dengan tambahan kapal ini akan beroperasi setiap 3 hari sekali disandari kapal,” kata pakde Karwo.
Yang tidak kalah pentingnya usulan untuk angkutan umum Komuter Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Sidoarjo akan diganti dengan kereta api komuter ber-AC. Agar penumpang nyaman dan aman,” Ujar Pakde Karwo.
Selain Pakde Karwo, gubernur yang mengikuti rapat terbatas bidang perhubungan ini Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar. Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Menhub Ignasius Jonan itu juga tampak dihadiri seluruh pejabat eselon I di jajaran Kemenhub RI mulai jajaran Badan Pelatihan SDM, Ispektorat Jendral, Sekjen, Dirjen Darat, Dirjen Laut, Dirjen Kereta Api, Litbang, Staf Khusus dan Staf Ahli Kemenhub RI. Dalam pertemuan itu, Menhub Ignasius Jonan berkeinginan untuk mendapatkan masukan soal pembangunan dibidang perhubungan di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Timur. (hery)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan