Surabaya, KabarGress.Com – Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan sosialisasi 3 kartu sakti, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/7). Seperti telah diketahui, program peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tersebut telah dilaunching di Jakarta pada 3 Nopember lalu.
Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto, mengungkapkan era baru peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu telah tiba di rezim Jokowi-Jusuf Kalla. Tiga kartu ‘sakti’ akan dibagikan secara bertahap kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia. Jumlah itu termasuk sekitar 2,8 juta keluarga miskin di Jawa Timur.
“Di Jawa Timur, karena ini dilakukan secara bertahap, pemberian Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS) melalui rekening simpanan uang elektronik kepada lebih dari 1 juta keluarga, sekitar 181 ribu di Kota Surabaya dan Banyuwangi. Untuk KIP diberikan kepada sekitar 160 ribu anak usia sekolah, sekitar 9 ribu di Kota Surabaya dan Banyuwangi, dan KIS bagi 4,5 juta individu, lebih daru 600 ribu di Kota Surabaya dan Banyuwangi,” terang Bambang.
Sementara itu, Spesialis Senior Komunikasi dan Pelaksanaan Program TNP2K, Rajeshanagara Sutedja, mengatakan program tersebut merupakan pilot project dari pemerintahan dan langsung menyasar kepada warga miskin. “Program SKS ini maksudnya pemerintah memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu per bulan kepada keluarga miskin. Untuk tahun ini, bantuan tersebut akan cair selama dua bulan. Jadi masing-masing keluarga tidak mampu akan mendapatkan uang Rp400 ribu melalui uang elektronik yang bisa dicairkan ke sejumlah lembaga yang ditunjuk pemerintah,” katanya.
Pilot project program yang akan diluncurkan itu, lanjut Rajesh, ada sekitar 1 juta warga miskin dalam bentuk rekening bank dan layanan digital keuangan dan 14,5 Juta akan berupa simpanan giro di PT Pos Indonesia. “Hasil hitung-hitungan kami dengan nilai inflasi saat ini, seharusnya bantuan sebesar Rp115 ribu per bulan. Tapi pemerintah memberikan Rp200 ribu, tentunya jumlah tersebut lebih dari cukup,” tandasnya.
Disebutkan, dari data yang ada, realisasi nasional program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) dari 14.441.502 rumah tangga sasaran (RTS) sudah terealisasi 2.490.522 RTS se-Indonesia atau 17,25 persen.
Untuk Jawa Timur sendiri, dari 2.670.239 RTS, yang sudah terealisasi sekitar 331.216 RTS atau 12,40 persen terserap. “Ini program baru dan mekanismenya juga baru jadi butuh untuk terus disosialisasikan ke masyarakat. Peluncuran program ini, diperkirakan akan selesai pertengahan Desember mendatang,” imbuh Rajesh. (ro)
More Stories
Civitas Akademika Universitas Dr. Soetomo, Beri Ucapan Bela Sungkawa Terhadap Korban Sriwijaya SJ182
MAS KELANA , MINTA PARA KADER HADIRI HUT KE -11 DI SEMARANG
PIPPA HADIR MEMBANTU MERECOVERY PELESTARIAN ALAM