Bojonegoro, KabarGress.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusufmengajak seluruh Kepala Daerah untuk fokus menangani tindakan preventif/pencegahan ancaman bencana. Ini penting agar bisa mengurangi jumlah korban atas terjadinya bencana baik banjir, erupsi gunung berapi, dan tsunami yang terjadi di Jatim.
“Kepala Daerah masing-masing Kabupaten/kota harus fokus dan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tangani pencegahan bencana untuk menuju Jawa Timur Zero Victim,” pinta Gus Ipul sapaan akrab Wagub saat membuka acara Gladi Posko Penanggulangan Bencana di Provinsi Jatim Tahun 2014 di Bakorwil Bojonegoro, Kamis (13/11).
Menurutnya, perlu adanya perubahan paradigma pada masyarakat dari penanganan yang reaktif/responsif, menjadipenanganan preventif melalui Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Kegiatan preventif tersebut bisa dilakukan dengan cara menggalakkan program penanaman seribu pohon, melakukan simulasi bencana di semua lini, dan menambah kesigapan aparat. “Saat saya berada di Berlin dan terdengar sirene kebakaran, dalam lima menit seluruh aparat kebakaran sudah datang lengkap dengan atributnya,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, isu-isu strategis masalah kebencanaan yang utama adalah terbatasnya dan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang kebencanaan dan cara menghadapinya. Selanjutnya pola pembangunan yang masih mengabaikan resiko bencana dan belum menjadikan masalah bencana ke dalam prioritas pembangunan. “Sampai saat ini masih ada empat daerah yang belum mempunyai BPBD, padahal Gubernur sudah sering mengingatkan,” tukasnya.
Selain itu, isu strategis lainnya yakni belum tersedianya Peraturan Daerah tentang Penanggulan di Kabupaten/Kota di Jatim. Juga terbatasnya insfrastruktur evakuasi di daerah rawan bencana dan atau Tempat Evakuasi Sementara (TES). “Disamping semua hal yang saya sampaikan, peran serta dan partisipasi dunia usaha Jatim masih rendah dalam pra, saat dan pasca bencana,” urainya.
Karenanya Pemprov Jatim melalui BPBD membuat strategi penanganan bencana dengan cara membangun kemitraan antar Stake Holder/ pihak-pihak terkait dalam penanggulangan bencana.Selain itu juga dengan membangun kesadaran kolektif masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan bencana, serta membangun kerjasama Lintas Sektor dan negara dalam hal penanggulangan bencana.
“Melalu kegiatan gladi posko ini semoga dapat memberi pencerahan arti pentingnya pengurangan resiko bencana di daerah, dan dapat mewujudkan kesamaa pandang terhadap penanggulangan bencana dalam upaya meningkatkan optimalisasi penanggulangan bencana daerah,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Bojonegoro Drs. H.Suyoto menyampaikan, Bojonegoro adalah daerah yang sepanjang tahun sering terjadi bencana baik banjir, puting beliung, dan kekeringan. Sebab itulah BPBD di Bojonegoro bukan hanya di satu tempat tetapi di empat titik yaitu di timur, barat, tengah, dan selatan. “Hampir semua orang disini sadar betul bahwa jalan hidupnya harus bergaul dengan bencana. Bahkan di Hotel Astondibuat kamar khusus dengan nama Banjir view, selain itu ada jugaTaman Ebaga (Evakuasi Banjirr Bahagia,” jelasnya.
Sementara itu Ketua BPBD Prov. Jatim Drs. Ec. Sudarmawan, MM mengatakan, tujuan kegiatan Gladi Posko Penanggulangan Bencana tersebut adalah sebagai upaya melaksanakan sistem penanggulangan bencana, meningkatkankesiapan aparatur dan pemangku kepentingan di Kabupaten/Kota dalam rangka penanggulangan kedaruratan bencana.
Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 150 orang yang terdiri dari Kab. Bojonegoro, Kab. Ngawi, Kab. Tuban, Kab. Lamongan dan Kab. Gresik. (eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI