Surabaya, KabarGress.com – Peran wanita di dunia politik harus lebih ditingkatkan, ini karena di negeri ini masih marak terjadi kasus kekerasan yang korbannya adalah wanita, seperti kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan seksual, diskriminasi, dan kasus-kasus lainnya. Kasus-kasus tersebut diperkirakan akan terus terjadi jikaperan wanita sangat minim di bidang politik.
Karena itu, wanita wajib memahami politik agar ketika terjun langsung di arena politik dapat menempati jabatan yang strategis dan mampu berkontribusi aktif dalam menentukan kebijakan yang memihak pada kaumnya.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Timur, Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf saat membuka Rakerda Dewan Pengurus Himpunan Wanita Karya (HWK) Jatim dan Pendidikan Politik Perempuan AnggotaLegilsatif di era Reformasi di Gedung Pertemuan Jl. Bendul Merisi Selatan Surabaya, Senin (27/10).
Keberadaan wanita di dunia politik saat ini dirasa sangat kurang, berdasarkan data, kuota wanita yang duduk di legislatif periode 2014-2019, cenderung menurun. Di DPRD Jatimjumlahnya hanya 10 kursi, padahal periode sebelumnya mendapat 16 kursi. Sedang DPRD Kota Surabaya, hanya diisi 12 kursi dariperiode sebelumnya 15 kursi.
Hal tersebut sangat disayangkan, sebab salah satu cara untuk melindungi serta membela hak-hak kaum wanita adalah melalui kebijakan politik. Oleh sebab itu, peran wanita harus lebih ditingkatkan dalam dunia politik agar dapat menjadi pengambil keputusan di bidang politik, seperti menjadi anggota DPR maupun pejabat daerah (bupati/walikota).
“Banyak yang harus diperjuangkan dari kaum wanita, karena itu kita harus tingkatkan terus keberadaan wanita di kancah politik. Bagaimana caranya? Diantaranya menjadi pengambil keputusan, artinya wanita harus ikut sebagai pemutus kebijakan diDPR atau elit politik lainnya, seperti menjadi bupati atau walikota” kata Fatma Saifullah.
Untuk dapat menjadi anggota legislatif maupun kepala daerah, wanita terjun langsung ke dunia politik. Sebelum terjun ke gelanggang politik, wanita diharapkan memiliki bekal yang cukup,oleh karena itu, Fatma Saifullah mengapresiasi HWK Jatim yang menyelenggarakan pendidikan politik bagi calon legislatif maupun anggota legislatif yang baru terpilih.
“HWK sebagai salah satu dari 42 organisasi wanita anggota BKOW Jatim telah membekali politik pada wanita agar bisamelahirkan politikus wanita yang berkualitas dan mengerti etika politik. Ini bermanfaat bagi wanita yang terjun ke politik. Kegiatan ini sangat pas sekali, apalagi kita belum memenuhi 30 % kuota perempuan di legislatif. Kita harus perjuangkan terus agar kuota itu bisa tercapai bahkan bisa ditingkatkan lagi kedepan” pujinya.
Fatma Saifullah optimis, pendidikan politik yang baik yang dilakukan HWK akan membawa dampak positif bagi keberadaan wanita di dunia politik. “Saya optimis lima tahun kedepan akan ada wanita HWK yang memangku jabatan politik yang strategis,yang memiliki pendidikan politik yang bagus, beretika, dan berwawasan gender” ungkapnya.
Rasa optimis Fatma Saifullah cukup beralasan, ini karena dalam susunan menteri Kabinet Kerja pemerintahan Indonesia yang baru yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, terdapat penambahan jumlah menteri wanita dari pemerintahan yang sebelumnya.
“Alhamdulillah, jika dulu hanya ada 4 menteri wanita, sekarang ada 8 menteri wanita yang baru terpilih di pemerintahanPresiden Jokowi-JK. Ini patut kita apresiasi dan menjadi harapan bagi kaum wanita” ujarnya.
Fatma Saifullah berharap Rakerda dan pendidikan politik HWK dapat membawa manfaat dan kemajuan bagi masyarakat, khususnya kaum wanita. “Selamat mengikuti pendidikan, semoga anggota HWK dapat menjadi penggerak organiasasi dapat melahirkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat luas” tuturnya.
Ketua HWK Jatim, Hj. Hj. Sudarmani Wiratmo, SH, M.Hum mengatakan, pendidikan politik dimaksudkan untuk menambah wawasan anggota HWK yang mayoritas saat ini menjadi tokoh masyarakat, baik sebagai anggota legislatif, maupun istri anggota legislatif. Serta ditujukan pula untuk mahasiswa yang diundang mengikuti pendidikan.
“Era demokrasi saaat ini situasi politik di lapangan sangat dinamis yang menyebabkan situasi di tengah masyarakat yang bergejolak, ditambah lagi media yang menyoroti hak dan kewajiban masyarakat, pers begitu bebasnya di era ini. Itulah alasan mengapa kita wajib paham politik” katanya.
“Karena itu tujuan pendidikan ini adalah untuk menambah ilmu bagi ibu-ibu sekalian agar tidak salah arah dalaam menentukan kebijakan-kebijakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dari masyarakat yang kita cintai ini agar cita-cita negara kita sebagai negara yang adil makmur dan sejahtera bisa tercapai” lanjutnya.
Ketua panitia, Ibu Indrasari mengatakan, pendidikan HWK ini diikuti kurang lebih 100 orang yang terdiri atas pengurus HWKJatim, dan pengurus kab/kota se-Jatim, serta anggota wanitalegislatif di tingkat kab/kota dan provinsi. “Tujuan dari acara ini adalah membekali politik agar anggota HWK bisa berperan maksimla di legislatif” ujarnya.
“Selain itu, untuk mengsosialisasikan peraturan perundang-undangan, targetnya adalah meningkatkan nilai tambah terhadap nilai politik di Jatim, dan meningkatkan kesadaran akan hak daan kewajiban berpolitik, mewujudkan peran aktif HWK dalam bidang politik dan mewujudkan usaha kaum perempuan agar bisa mencapai 30% keanggotaan legislatif di tingkat kabupaten/kota dan di tingkat provinsi” pungkasnya. (eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI