Surabaya, KabaGress.com – Berbagai program pembangunan dan peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya program sosialisasi (promotif) cara hidup sehat dan program pencegahan (preventif) penyakit yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Soekarwo mendapat pujian dari Kementrian Kesehatan.
Pujian itu disampaikan Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI, Lily S. Sulistyowati ketika beraudiensi dengan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim di Ruang Kerja (RK) Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Kamis (2/10).
Pada kesempatan itu, Lily mengatakan telah melakukan peninjauan dan penilaian terhadap fasilitas dan standar pelayanan kesehatan di beberapa puskesmas dan ponkesdesdi Jatim, khususnya di daerah terpencil.
“Kami telah mendatangi puskesmas dan ponkesdes diBalongsari, Nganjuk, Bondowoso, Mojokerto, dan beberapa tempat lainnya, ternyata fasilitas dan standar pelayanannya sudah bagus. Sosialisasi yang dilakukan bidan dan perawatdibantu kader PKK kepada warga setempat tentang cara hidup sehat dan pencegahan penyakit juga baik” pujinya.
Lily mencontohkan, salah satu buah keberhasilan kebijakan gubernur benar-benar dirasakan timnya ketikaberkunjung ke salah satu desa di Mojokerto. Di desa tersebut, timnya terkesan saat meninjau pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit Demam Berdarah (DB).
“Kami melihat desa percontohan untuk desa bebas jentik, disana setiap hari jumat dilakukan pengambilan sampel jentik secara acak di rumah-rumah penduduk, dan hasilnya benar-benar NOL Jentik. Masyarakat yang kami ajak ngobrol pun sangat sadar bahaya DB, mereka rutin membersihkan desanya dari jentik untuk mencegah penyakit DB” katanya.
“Secara umum kami melihat dampak Pergub tentang Demam Berdarah benar-benar efektif, tanpa kebijakan Gubernur mungkin hasilnya tidak sebaik ini. Pemberdayaan masyarakat benar-benar bagus. Semoga ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain” lanjutnya.
Selain itu, Lily juga mengapresiasi langkah Pakde Karwo yang mencanangkan Jatim bebas pasung. Melalui pencanangan ini, peran puskesmas semakin dioptimalkan agar penderita gangguan jiwa lebih cepat sembuh, puskesmas jugamenerima rujukan balik penderita gangguan jiwa yang telah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) atau RS lainnya.
“Kami akui langkah Gubernur yang membuat SK bebas pasung, termasuk mengoptimalkan peran puskesmas yang menangani pasien gangguan jiwa. Jarang sekali ada puskesmas yang menerima pasien gangguan jiwa. Kemudian, ini juga mendukung program Kemenkes. Kami harap kedepan makin ditingkatkan” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Pakde Karwo mengatakan, program promotif dan preventif memang menjadi fokus utamapenguatan aksesibilitas kesehatan. Oleh sebab itu, pihaknyaterus membangun berbagai akses kesehatan di seluruh desa/kelurahan dengan membangun Ponkesdes, Pustu Gawat Darurat, Puskesmas Rawat Inap Standar, dan Rawat Inap Plus, serta fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
Selain itu, peran kepala daerah, baik bupati/walikota bersama Tim Penggerak PKK juga sangat membantu tercapainya pelayanan kesehatan yang memadai. “Ini berkat peran Dinas Kesehatan, bupati/walikota, dan TP PKK yangaktif dan peduli kesehatan yang mau terjun langsung menyentuh masyarakat. Intinya, semangat kita sama untuk melakukan langkah promotif dan preventif demi tercapainya masyarakat yang sehat dan sejahtera” tuturnya.
Ke depan, Pemprov Jatim bekerjasama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui langkah promotif dan preventif serta menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar masyarakat terjamin kesehatannya. (eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI