Surabaya, KabarGress.com – Berkat program pendampingan ibu hamil (Bumil) yang dilakukan oleh kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jatim, sebanyak 740 bumil yang melahirkan dengan resiko tinggi telah berhasil diselamatkan nyawanya. Kedepan, program tersebut akan semakin digalakkan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Prov. Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo, M.Si saat membuka Pertemuan Koordinasi Peningkatan Peran Serta Kader dan Kelompok Dasawisma dalam Mendukung Kesehatan Ibu dan Anak di Hotel JW Marriott Surabaya, Jumat (13/6/2014).
Bude Karwo, sapaan akrab Ketua TP PKK Jatim mengatakan, salah satu terobosan untuk menurunkan AKI yang juga dilakukannya adalah melalui program Pendampingan Ibu Hamil, yakni memberikan pendampingan, motivasi dan menggerakkan ibu hamil untuk rajin memeriksakan kesehatannya selama masa kehamilan sampai masa nifas.
Program tersebut dimulai pada tahun 2013 dengan menerjunkan 400 kader PKK untuk mendampingi 400 bumil yang tersebar di delapan kabupaten/kota yakni Ngawi, Sampang, Pamekasan, Trenggalek, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Kediri. Masing-masing kabupaten/kota mendapat jatah pendampingan sebanyak 50 bumil.
Dalam perkembangannya, kader PKK yang tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam program ini bertambah menjadi 740 orang. Dengan rincian, di Kab. Ngawi sebanyak 102 orang, Sampang 101 orang, Pamekasan 102 orang, Trenggalek 53 orang, Bondowoso 88 orang, Situbondo 76 orang, Jember 115 orang, dan di Kab. Kediri sebanyak 103 orang.
“Alhamdulillah dengan pendampingan kader PKK, 740 bumil yg kami dampingi, khususnya yang melahirkan dgn resiko tinggi, seperti pre eklamsi atau eklamsi dapat melahirkan dengan selamat. Saya sangat bangga dengan kader PKK, meski intensifnya kecil tetapi mereka dengan hati ikhlas tetap siap 24 jam mendampingi bumil” kata Bude Karwo.
Melihat hasil evaluasi program pendampingan bumil yang sangat efektif dan mempunyai daya ungkit besar bagi penurunan AKI tersebut, Bude Karwo pun makin optimis untuk melanjutkan program serupa pada 2014. “Tahun ini, kami melakukan program serupa di 8 kabupaten/kota, yakni Jember, Situbondo, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Blitar, Nganjuk, Tuban dan Bojonegoro” ujarnya.
Langkah lain yang ditempuh Bude Karwo untuk menurunkan AKI adalah melalui Revitalisasi Dasawisma. Yakni dengan cara membangun persepsi yang sama tentang Dasawisma (pengertian, administrasi & kegiatan), koordinasi dan monev di semua jenjang mulai Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta Administrasi baku dan tertib.
Bude Karwo juga mengundang para istri bupati/walikota se-Jatim yang juga merupakan ketua TP PKK kab/kota untuk melakukan konsolidasi dan kesepakatan dalam menurunkan AKI pada tanggal 19 Juni 2014 serta pemantapan ketua TP PKK kecamatan se-Jatim untuk optimalisasi kinerja Dasawisma dalam rangka mendukung penurunan AKI pada November 2014.
Dengan berbagai upaya tersebut, Bude Karwo optimis bahwa Jatim semakin on the track untuk melampaui target Millenium Development Goals (MDG’s) nomor 5, yakni Penurunan AKI lebih cepat tercapai. Sebagai informasi, target MDG’s 2015 yakni AKI 102/100.000 kelahiran hidup.
“Pada 2013, capaian AKI Jatim adalah 97,39/100.000 kelahiran hidup. Ini artinya Jatim sudah melampaui target MDG’s 2015. Namun, masih ada beberapa kab/kota di Jatim yang AKI-nya masih tinggi, contohnya Surabaya yang mencapai 49 kasus kematian ibu. Karena itu, kita perlu mengumpulkan ketua TP PKK se-Jatim untuk membahas bersama masalah AKI” tuturnya.
Senada dengan Bude Karwo, Ketua Pokja IV PKK Pusat, Susi Soebekti mengatakan bahwa terobosan program pendampingan bumil yang dilakukan TP PKK Jatim patut mendapat apresiasi karena sukses menyelamatkan 740 nyawa bumil. “TP PKK Jatim patut menjadi teladan bagi provinsi lain, program-program yang dijalankan sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak” pujinya.
Lebih jauh ia mengatakan, PKK adalah gerakan yang lahir karena kebutuhan masyarakat. PKK memiliki misi untuk meningkatkan derajat kesehatan, kelestarian lingkungan hidup serta membiasakan hidup berencana dalam semua aspek kehidupan dan perencanaan ekonomi keluarga dengan membiasakan menabung. (Eri)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI