Surabaya, KabarGress.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan berbagai pihak, memberikan bantuan stimulus kepada warga terdampak di daerah lokalisasi agar mereka siap untuk beralih profesi paska pengalihfungsian lokalisasi.
Beberapa lembaga tersebut yakni Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), Muhammdiyah. Sebelumnya, Nahdlatul Ulama dan Universitas Ciputra juga memberikan bantuan. Penyerahan bantuan stimulus tersebut dilakukan di kediaman Walikota Surabaya, Senin (9/6/2014).
Ada 79 warga terdampak di daerah lokalisasi yang hadir di kediaman walikota. Selain warga, ikut hadir beberapa tokoh masyarakat, ulama dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemkot Surabaya. Diantaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi dan UKM serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB).
Bantuan stimulus dari YDSF dan Muhammdiyah tersebut diwujudkan dalam bentuk barang. Diantaranya bantuan mesin cuci untuk modal usaha laundry, bantuan gerobak (rombong) gorengan, bantuan modal usaha pembuatan telor asin, juga bantuan modal usaha pembuatan kaos distro.
Ketua pimpinan daerah Muhammadiyah Surabaya, Zayin Chudlori menegaskan, pihaknya menyerahkan bantuan total senilai Rp 39 juta untuk warga terdampak di daerah lokalisasi. “Kita memberikan bantuan berupa mesin cuci, rombong dan juga pembinaan,” ujarnya.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, sebagai pemerintah, Pemkot Surabaya wajib memberikan peluang kepada warganya untuk menjadi lebih baik.
“Ini tadi ada 79 orang. Mereka ini warga Surabaya. Yang paling penting bagi saya sebagai ummaro (pemerintah) adalah bagaimana memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan warga, termasuk warga Putat Jaya,” jelas Walikota Tri Rismaharini.
“Kita tidak bisa hanya berpikir besok bisa makan. Tapi bagaimana makanan yang kita makan bisa membawa anak-anak kita tumbuh menjadi anak-anak yang luar biasa. Sebagai orang tua kita wajib berjuang, tetapi juga harus bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak,” sambung walikota.
Sebelum menyampaikan sambutan, walikota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan kota Surabaya ini mengajak warga yang hadir untuk meninjau beberapa produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dipajang di kediaman. Diantaranya kerudung, bros, sepatu, keranjang dari enceng gondok, juga souvenir lambang kota Surabaya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, warga yang hadir di kediaman walikota adalah warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. Menurut Supomo, bantuan stimulus yang diberikan diharapkan dapat mendukung warga terdampak di daerah lokalisasi setelah dialihfungsikan. “Warga ini merupakan warga yang bisa diberdayakan. Kita ingin Surabaya jadi wilayah yang bermartabat dan mendapat barokah Allah,” ujar Supomo.
Salah satu warga, Sutik (45 tahun), mengaku merasakan manfaat dari pelatihan oleh pemkot. Sebelumnya, warga Putat Jaya Gang II ini berjualan kopi. Namun, jelang dialihfungsikannya lokalisasi Dolly, ibu empat anak ini kemudian mengikuti pelatihan pembuatan telor asin.
Dia mengaku dalam seminggu bisa menghasilkan 1000 telor asin dengan penghasilan 2,5 juta. “Saya berharap usaha telor asin ini ke depannya akan semakin maju,” harap Sutik. (Tur)
More Stories
SOAL SP 3 K JADI FOKUS ARSAN CALEG HANURA SURABAYA
PILEG 2019 , BAPPILU JATIM SUPORT CALEG HANURA GRESIK KERJA MAKSIMAL
PASANG TARGET 7 KURSI , HUSIN ; PILBUP TUBAN HANURA USUNG MUSA MAJU BUPATI