
Lumajang, kabargress.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Jatim. Khususnya melalui penguatan peran petani dan optimalisasi lahan pertanian.
Ajakan itu, disampaikan Gubernur Khofifah saat menghadiri pelantikan DPC HKTI Kabupaten Lumajang masa bhakti 2025–2030 di Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Minggu lalu.
“Kedaulatan pangan harus dibangun dari desa, dari sawah, dan dari para petani. Saya harapkan HKTI Lumajang menjadi mitra strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Optimisme kedaulatan pangan yang disampaikan Gubernur Khofifah ini merujuk pada luas lahan pertanian di Jatim. Rinciannya, luas baku sawah sebesar 1.207.997 hektare, yang terdiri dari 719.598 hektare lahan irigasi atau 59,57 persen dan 488.379 hektare lahan nonirigasi atau tadah hujan setara 40,43 persen.

“Luas ini menjadikan Jatim sebagai salah satu tulang punggung ketahanan pangan nasional,” kata Khofifah.
Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, luas panen padi di Jawa Timur mencapai 1,616 juta hektare dengan produksi sebesar 9,270 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara 5,352 juta ton beras. Angka ini menyumbang 17,44 persen terhadap total produksi padi nasional.
Pada periode Januari–April 2025, luas tanam padi telah mencapai 924.697 hektare. Pemprov Jatim saat ini tengah melakukan percepatan tanam untuk bulan Mei mengingat curah hujan yang masih tinggi. Sementara target tanam padi pada bulan Mei sebesar 233.896 hektare dan hingga 23 Mei 2025 telah tercapai seluas 145.892 hektare setara 62,37 persen.
Target yang ada tersebut, lanjut Khofifah, dapat dicapai melalui sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi tani seperti HKTI, dan Gapoktan dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Jatim.

“Dengan sinergi yang solid, saya yakin kita mampu mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani di Jawa Timur,” katanya
Untuk itu, Khofifah menambahkan, diperlukan dukungan dan peran seluruh keluarga besar HKTI Jawa Timur, serta para petani milenial dalam mewujudkan kemandirian pangan Jatim.
“Mari kita terus memacu pertumbuhan sektor pertanian dan pedesaan di Jawa Timur, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas produksi dan produktivitas melalui investasi, inovasi-diseminasi teknologi dan kelembagaan, serta perbaikan infrastruktur,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga mengajak para petani muda untuk bersama sama mewujudkan swasembada gula melalui menanam dan memanen tebu secara optimal. Ia optimistis swasembada pangan dari gula terealisasi cepat di Jatim.
Mengingat saat ini, kata Khofifah, dalam 1 hekrare area tebu secara nasional rata – rata bisa menghasilkan sekitar 5 ton gula. Sedangkan, di Jatim 1 hektare area tebu bisa menghasilkan sekitar 20 ton Gula.
‘Artinya, secara kalkulasi apa yang dihasilkan di Jatim setara dari empat kali produksi dari rata rata nasional,” ungkapnya.
Oleh karenanya, hal ini menjadi langkah produktif yang bisa dimulai serta dedikasikan bagi petani muda. Untuk mewujudkan swasembada gula nasional jika diseriusi.
“Beberapa negara sudah indent untuk membeli beras dari para Petani kita. Bukan tidak mungkin kita pada saatnya kita juga bisa mengekspor Gula,” tegasnya.
Di akhir, Khofifah mengajak seluruh pengurus HKTI Lumajang untuk membangun totalitas, kerja keras dan semangat profesional mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Bangun semangat totalitas, profesional, kerja keras ternyata petani Indonesia mampu dan bisa. Saya yakin lilin lilin di desa akan mampu menyinari dunia melalui kerja nyata,” tandasnya.
Senentara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati memastikan komitmen Pemkab Lumajang bergandengan tangan bersama HKTI untuk memajukan para petani dan mewujudkan swasembada pangan di Indonesia dari Lumajang.
Tak lupa, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang memberi perhatian, kepedulian nyata kepada Petani lumajang melalui bantuan handtraktor, kultivator hingga pompa air.
“Kami ingin Ibu Gubernur memberi bantuan Combine Haverster yang dapat mendukung swasembada pangan terutama beras,” harapnya.
Ketua HKTI Jatim, Arum Sabil menginginkan agar HKTI Lumajang yang diharapkan membawa manfaat dan keberkahan di Kabupaten Lumajang untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan.
Sementara itu, Ketua HKTI Lumajang Jammaludin menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Ibu Gubernur yang kerja nyata bukan hanya memberikan kebijakan nyata namun turun kebawah bertemu dengan para petani.
Bahkan pendampingan, akses pasar mendatangkan investor dan memasarkan produk bisa diterima di pasar lokal maupun pasar nasional hingga internasional bahkan ke timur tengah.
“Kami akan siap mendukung upaya Ibu Gubernur untuk menjaga Jatim sebagai lumbung pangan nasional. HKTI akan menjadi garda terdepan mendukung seluruh kebijakan ibu Gubernur dan Bupati Lumajang,” pungkasnya. (Ci)
More Stories
Konstruksi Basement Beresiko hingga Kendaraan Berat Lewati Jalan Perkampungan, Warga Dukuh Karangan Mengadu ke Komisi C DPRD Kota Surabaya
Kolaborasi PLN NP dengan WWF dan Kementerian Kehutanan Hijaukan Hulu Ciliwung untuk Lingkungan Berkelanjutan
Serahkan Santunan Untuk Korban Laka Kereta Api di Magetan, Gubernur Khofifah Evaluasi Keamanan Perlintasan Sebidang