28/05/2025

Jadikan yang Terdepan

PLN Nusantara Power Dorong Ekosistem Hidrogen Nasional, Wujudkan Masa Depan Energi Bersih

Jakarta, kabargress.com — PLN Nusantara Power (PLN NP) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi melalui inovasi dan pengembangan teknologi hidrogen. Sebagai pelopor penghasil green hydrogen di Indonesia, PLN NP kini memanfaatkan hidrogen tak hanya sebagai pendingin generator, tetapi juga untuk riset kendaraan listrik hidrogen dan pembangkit listrik berbasis fuel cell.

Hidrogen merupakan unsur paling ringan dan melimpah di alam semesta, dengan energi per kilogram setara sekitar 3,3 liter bahan bakar minyak. Keunggulannya sebagai sumber energi bersih menjadikannya kandidat utama dalam dekarbonisasi sektor transportasi dan ketenagalistrikan.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Inovasi hidrogen kami bukan hanya wacana, tapi bukti nyata transisi menuju energi bersih. Kami berkomitmen menjadikan hidrogen sebagai bagian penting dalam bauran energi nasional di masa depan,” ujar Ruly.

PLN NP juga membuka diri untuk kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk perusahaan dengan pengalaman dalam produksi, penyimpanan, dan pemanfaatan hidrogen secara aman dan efisien.

Saat ini, green hydrogen dari PLN NP masih diproduksi dalam jumlah terbatas di beberapa pembangkit di Pulau Jawa. Ke depan, PLN NP akan terus mengkaji model bisnis dan potensi pengembangan hidrogen secara komersial, selaras dengan strategi PLN Group melalui PLN Energi Primer Indonesia (EPI), yang akan berperan sebagai penyedia energi primer rendah emisi termasuk hidrogen dan amonia.

PLN NP telah membangun Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTGU Muara Karang. Teknologi ini memanfaatkan proses elektrolisa air dengan energi dari PLTS, sehingga menghasilkan hidrogen hijau (green hydrogen) yang bebas emisi karbon. GHP ini saat ini menghasilkan hingga 95 ton hidrogen per tahun dan digunakan untuk riset pembangkitan dan mobilitas.

  • Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) berkapasitas 100 kVA telah digunakan untuk berbagai event nasional, termasuk PLN Electric Run 2024, dan berhasil menekan emisi hingga 14 ton CO₂.
  • H-E Nusantara, kendaraan hybrid listrik-hidrogen hasil kolaborasi dengan ITS, dapat menempuh jarak hingga 270 km dengan pengisian hidrogen hanya 5 menit.
  • Hydrogen Refueling Station (HRS) telah dibangun secara terbatas untuk mendukung uji coba kendaraan hidrogen.

Selain itu, PLN NP juga tengah mengembangkan pemanfaatan hidrogen untuk pembangkitan listrik melalui teknologi fuel cell dan mesin pembakaran dalam (ICE), yang mampu menggantikan bahan bakar fosil dengan efisiensi konversi energi hingga 60%, jauh lebih tinggi dibandingkan PLTU konvensional.

Dengan penguatan aset, kompetensi SDM, dan dorongan inovasi berkelanjutan, PLN Nusantara Power optimis dapat menjadi pemain utama dalam transisi energi bersih nasional menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (Ro)

Kendaraan listrik berbasis hydrogen fuel cell milik PLN Nusantara Power tampak terparkir di depan fasilitas Green Hydrogen Plant di PLTGU Muara Karang, Jakarta. Fasilitas ini merupakan yang pertama di Indonesia yang mampu memproduksi hidrogen hijau secara mandiri menggunakan teknologi elektrolisa air berbasis energi terbarukan. Inisiatif ini menandai langkah strategis PLN NP dalam mendorong ekosistem hidrogen nasional dan mewujudkan target Net Zero Emission 2060.

Tangki Hidrogen Hijau PLN NP di Muara Tawar — Tangki penyimpanan 100% Green Hydrogen tampak berdiri di area Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar, milik PLN Nusantara Power. Hidrogen hijau yang diproduksi di unit ini berasal dari proses elektrolisa air menggunakan energi terbarukan dan digunakan untuk kebutuhan pendinginan generator hingga riset energi bersih. Kehadiran fasilitas ini menandai komitmen PLN NP dalam memperluas pemanfaatan energi tanpa emisi serta memperkuat peran Indonesia dalam transisi menuju energi hijau berkelanjutan.