20/05/2025

Jadikan yang Terdepan

GUS HAMDI: SIDOARJO SUDAH WAKTUNYA BENTUK UMKM CITY

Gus Hamdi

Sidoarjo , KabarGress.com – Tokoh intelektual muda HR. Muhammad Hamdi, SH, M.Pd atau akrab disapa Gus Hamdi , saat diskusi kecil dengan media ini berpendapat bahwa Kabupaten Sidoarjo saatnya memiliki kawasan khusus yang diberi nama UMKM City.

” Menilik jumlah UMKM yang terus bertambah saya kira , saatnya Sidoarjo punya UMKM City ,” katanya , Selasa ( 20/5/2025)

Menurutnya, UMKM merupakan pilar utama ekonomi rakyat yang selama ini belum optimal mendapat perhatian pemerintah daerah. UMKM City yang dimaksud Gus Hamdi bukan cuman tempat jualan, tetapi pusat kegiatan ekonomi kerakyatan yang modern dan terintegrasi. Kawasan ini akan dilengkapi fasilitas pelatihan, digitalisasi, akses pembiayaan, serta pusat promosi produk lokal.

“Berikan mereka tempat yang representatif, bukan sekedar bertahan di pinggir jalan,” tegasnya.

Ia berpendapat , keberadaan UMKM City dapat mendorong kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan sistem retribusi yang adil dan fasilitas yang memadai, pelaku UMKM akan lebih produktif dan berdaya saing. Gus Hamdi menyebut kawasan Taman Pinang dan Krian sebagai lokasi strategis yang bisa dikembangkan menjadi pusat UMKM.

Tidak hanya menyediakan tempat, kawasan, UMKM City, diharapkan memiliki layanan pendampingan usaha seperti bantuan hukum, digital marketing, serta fasilitasi pendaftaran merek dan sertifikasi halal. Semua itu, kata Gus Hamdi, bisa diwadahi dalam sebuah UMKM Center yang terintegrasi di dalam kawasan tersebut.

Gus Hamdi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, koperasi, komunitas, kampus, dan pihak swasta dalam membangun UMKM City. Menurutnya, kawasan ini tidak boleh dikelola secara eksklusif oleh pemerintah saja, melainkan harus menjadi ekosistem bersama yang saling mendukung dan berkelanjutan.

Selain sektor ekonomi, Gus Hamdi turut menyuarakan gagasan perubahan sistem pendidikan di Sidoarjo, terutama pada sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia menilai zonasi berdampak menimbulkan ketimpangan baru dan sudah saatnya diterapkan konsep “Pemerataan” yang lebih adil, kontekstual, dan menyesuaikan kebutuhan masing-masing wilayah.

Bagi Gus Hamdi, pembangunan Sidoarjo bukan hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga soal keadilan pendidikan. Ia mendorong agar pemerataan kualitas pendidikan menjadi prioritas, termasuk melalui pelibatan masyarakat, guru, orang tua, hingga kampus lokal dalam mengawal kebijakan pendidikan yang berpihak pada masa depan generasi muda.

( Hery Bangkit)