
Gus Nurkholis
Surabaya, KabarGress.com – Ulama muda sekaligus Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Hanura Jawa Timur, Gus Nurkholis, semakin mendapatkan dukungan luas dari mayoritas Ketua DPC Hanura kabupaten dan kota se-Jatim untuk maju sebagai Ketua DPD Hanura Jawa Timur.
Dalam rilis resmi yang diterima media ini, Gus Nur ,sapaan akrabnya, menegaskan tekadnya untuk membangun Partai Hanura sebagai partai yang bersih dari praktik politik kotor. Komitmen ini menurutnya bukan sekedar wacana, melainkan landasan utama dalam visi kepemimpinannya.
Gus Nur menyatakan, apabila dia terpilih menjadi Ketua DPD Hanura Jatim, akan membawa nilai-nilai etika politik dan kejujuran sebagai pondasi utama, selaras dengan prinsip demokrasi yang sehat dan inklusif. Gus Nur menandaskan bahwa ia akan menolak segala bentuk praktik konspiratif dan tekanan yang merusak kultur partai.
Secara tegas, Gus Nur mengkritik munculnya bayang – bayang Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap pengurus DPC hanya karena perbedaan pendapat atau pilihan. Menurutnya bila ada langkah seperti itu tidak bijaksana dan mencederai semangat demokrasi dalam tubuh partai.
“Partai ini harus menjadi rumah besar demokrasi, bukan tempat di mana perbedaan dianggap sebagai ancaman. Kita bukan membangun kerajaan, tetapi institusi politik yang sehat,” ujarnya dalam rilis yang dikirim pada Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut, Gus Nur menyoroti gaya kepemimpinan yang ekslusif , tertutup terhadap kritik. Ia berpendapat budaya feodal dalam partai hanya akan melemahkan militansi kader, terutama di tingkat akar rumput yang sejatinya merupakan kekuatan utama partai.
Gus Nur menekankan pentingnya reformasi internal sebagai agenda utama. Reformasi ini mencakup pembenahan pola komunikasi dan tata kelola partai agar lebih transparan, demokratis, dan terbuka terhadap masukan dari seluruh lapisan kader.
Gus Nur juga berencana membangun sistem komunikasi dua arah antara pengurus DPD dan DPC. Menurutnya, sistem ini penting agar semua kader merasa dilibatkan, memiliki ruang partisipasi, serta tidak lagi terjebak pada model “ikut saya atau disingkirkan”.
“Sudah waktunya kita tinggalkan politik ikut saya. Kita harus kembali ke semangat awal partai, yaitu memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan hanya soal perebutan kursi kekuasaan,” tegasnya.
Ia menyebut bahwa Hanura seharusnya menjadi alat perjuangan sosial dan moral, bukan sekadar kendaraan politik pribadi. Dengan melibatkan semua kader dalam proses pengambilan keputusan, ia yakin Hanura akan mampu bangkit sebagai kekuatan politik yang solid dan bersih.
Di tengah dinamika politik Jawa Timur, Gus Nur tampil membawa harapan baru bagi Hanura untuk menjadi partai yang lebih terbuka, jujur, dan berpihak kepada rakyat. Ia mengajak semua pihak di internal Hanura untuk bersatu, menyatukan langkah menuju perubahan yang lebih baik.
Dengan komitmen pada nilai demokrasi dan integritas, Gus Nur optimis mampu membangun Hanura menjadi partai yang tidak hanya kuat secara struktur, tapi juga kokoh secara moral dan kepercayaan publik.
( Hery Bangkit)
More Stories
Gubernur Khofifah Luncurkan KUR Khusus Petani Tebu Jatim
Khawatir Terjadi Kemacetan, Warga Sambikerep Tolak Pembangunan Logos Christian School, Komisi B DPRD Surabaya Jadi Penengah
Gubernur Khofifah Komitmen Bersama OJK Sukseskan Program Pemerintah Pusat, Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Kemajuan Ekonomi Jatim