
Surabaya, kabargress.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatu dalam hangatnya Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Taman Pendidikan Khadijah Tahun 1446 H di Aula Yayasan Khadijah, Jalan A. Yani Nomor 2-4 Surabaya pada Rabu (9/3/2025) pagi.
Dihadiri Pembina Yayasan Khadijah Surabaya Masruroh Wachid, Asisten III dan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jatim, jajaran pengurus Yayasan Khadijah serta para guru dan siswa SMP-SMA Khadijah Surabaya, Gubernur Khofifah menyebut bahwa lembaga pendidikan dan sosial di lingkungan Yayasan Khadijah adalah milik Nahdatul Ulama tidak sekedar terafiliasi dengan NU.
“Sekolah ini bukan terafiliasi tapi ini milik Nahdatul Ulama. Jadi SK pengurus itu oleh PBNU, sejak berdiri tahun 1953 begitu,” ujar Khofifah.
“Tentu harapan kita adalah bangunan karakter akan mendapatkan penguatan di setiap lini. Karena di sini tidak hanya lembaga pendidikan, tapi kita punya enam panti asuhan. Ini akan menjadi bagian dari penguatan bagaimana sesungguhnya membangun kesalehan sosial,” lanjutnya.
Khofifah menyebut, sekolah ini juga bukan hanya mengutamakan academic achievement tapi juga proses transfer of attitude yang mana pendidikan karakter sangat kuat dibangun.

“Kita juga menambah penguatan pesantren putra. Pesantren putri on progress. Kita sedang melakukan pengembangan kemungkinan boarding school. Itu juga seperti pesantren yang ada di Rungkut, kita punya lahan 14,5 hektar di sana. Yang sudah selesai pembangunan baru PAUD, TK, SD. Tahun ini SMP nya sudah berjalan di tahun pertama,” jelasnya.
“Jadi Khadijah kita sudah punya 5 unit lembaga pendidikan dan 6 unit panti asuhan,” sambungnya.
Khofifah juga menyebut, berkat proses pendidikan yang baik serta seimbang antara duniawi maupun ukhrowi di SMA Khadijah, terdapat 33 murid tahun ini yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tanpa tes.
“Yang patut disyukuri bahwa di SMA Khadijah, lulusan kita yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi jumlahnya cukup banyak khususnya untuk siswa SMA yang masuk perguruan tinggi jalur prestasi tanpa tes,” tambahnya.
“Alhamdulillah tadi ada 33 murid yang diterima Perguruan Tinggi Negeri tanpa tes. Sebagian besar ke ITS dan Unair,” imbuhnya.
Diakhir, Gubernur Khofifah juga berkesempatan membagikan puluhan buku “Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia” karya KH. Abdul Hakim Mahfudz kepada para murid di lingkungan sekolah SMP-SMA Khadijah Surabaya.
Gubernur Khofifah juga melaksanakan halal bihalal (bersalam-salaman) bersama para pemimpin Yayasan, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan.
Sementara itu, Pembina Yayasan Khadijah Surabaya Masruroh Wachid menyampaikan Halal Bihalal ini adalah tradisi di Indonesia saat Idul Fitri dan tidak ada di negara muslim lainnya.
“Di Indonesia ada budaya adi luhung yang tidak dimiliki negara lain yakni Halal Bihalal yang dipedomani dari Surat Al Imran ayat 133-134. Insyaallah adat riyayan akan sempurna karena kita saling memaafkan satu sama lain,” ujar Masruroh. (Ci)
More Stories
Gubernur Khofifah dan Menteri PU Dody Sepakat Perkuat Infrastruktur Irigasi Wujudkan Kedaulatan Pangan di Jatim
Menghadap Menko Zulhas, Gubernur Khofifah Sampaikan Jatim Siap Menjadi Pioner Tiga Program Unggulan Presiden Prabowo
Gubernur Khofifah Bersama Menkes RI Bahas Kesiapan RSUD Dr Soetomo dan RSUD Dr Saiful Anwar Jadi RSPPU