
Magetan – Mantan narapidana terorisme (napiter) di Magetan, Jawa Timur, memberikan peringatan terhadap bahaya paham radikal yang masih mengintai masyarakat. Berharap semua pihak untuk bersatu melawan ideologi sesat tersebut.
Hal itu pesan Latip alias Gaja, eks napiter yang pernah terjerumus ke dalam paham radikal. Paham radikal adalah jalan yang salah dan menyesatkan.Ia menceritakan bagaimana awalnya terpapar paham radikal melalui media sosial dan kelompok-kelompok pengajian yang tertutup. Kemudian terhasut untuk melakukan tindakan kekerasan atas nama agama.
Pria tinggal di Magetan ini menyesal telah menyia-nyiakan waktu dan merugikan orang lain. Dia ingin mengajak semua orang, terutama generasi muda, untuk tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan.
Paham radikal seringkali menyasar orang-orang yang sedang mengalami krisis identitas atau memiliki masalah pribadi. Mereka memanfaatkan celah tersebut untuk merekrut anggota baru.
Karena itu, menurutnya, penting untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan moderasi beragama. Kita harus saling merangkul dan membantu mereka yang sedang kesulitan agar tidak terjerumus ke dalam paham radikal.
Penjual jajanan dan minuman kesehatan berkeliling telah beristri dengan seorang wanita se pondok pesantren ini, lulusan ponpes Ngruki Solo dan Boyolali Jawa Tengah. Juga pernah bekerja di proyek bangunan di Surabaya. Sekarang istiqomah menjadi ustad dan berdagang bersama istrinya di wilayah Magetan.
Ia mengingatkan peran serta masyarakat dalam mencegah penyebaran paham radikal. berharap masyarakat untuk aktif melaporkan jika melihat atau mendengar adanya aktivitas yang mencurigakan. Semua harus bekerja sama dengan aparat keamanan dan tokoh masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Ia mengapresiasi upaya pemerintah dan berbagai pihak dalam program deradikalisasi dan reintegrasi sosial bagi para mantan napiter. Program tersebut dapat terus ditingkatkan agar lebih banyak mantan napiter yang kembali ke jalan yang benar.
Sejumlah napiter ingin membuktikan telah berubah dan siap untuk berkontribusi positif untuk masyarakat. Bahkan ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.
Nah, sekarang perlunya pemahaman yang lebih baik tentang bahaya paham radikal dan pentingnya peran serta semua pihak dalam mencegahnya.
Napiter ini mengungkapkan kondisi keluarga baik dan sehat usai menjalani kurungan di salah satu lapas di Sulawesi. Kegiatan sehari-hari tetap di jalur dagang, yakni menjual minuman kesehatan dan makanan
Semua aktivitasnya berjalan lancar berkat bantuan dan dukungan baik materi maupun non materi oleh semua pihak khususnya pihak aparat keamanan wilayah Magetan.
Diakui, banyak masukan, saran dan bimbingan dari petugas khususnya kepolisian dan Badan Intelijen Indonesia (BIN), pasca dinyatakan bebas dari kasus tindakan teroris.
Pasca kasus tersebut bersamanya teman teman yang lain, menyatakan menyesal dan telah mendeklarasikan diri setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) dan ingin hidup tentram nyaman dan damai di wilayah Magetan bersama keluarga.
Dia pun menjalin hubungan sangat baik dengan pihak terkait khususnya aparat keamanan di wilayah Magetan dan beberapa kali diundang untuk turut serta upacara HUT kemerdekaan RI baik oleh Pemkab Magetan maupun di Polres Magetan.
Di momen-momen tertentu sebenarnya dirinya diminta menjadi narasumber atau memberikan tausiyah tentang pengalamannya bergabung dengan kelompok radikal, untuk memberi pencerahan masyarakat luas akan bahayanya paham radikal dan tindakan terorisme. Namun untuk saat ini belum siap memenuhi keinginan beberapa pihak tersebut.
Sesuai dengan saran petugas, maka dirinya sudah memutus hubungan dan putus komunikasi dengan kawan-kawan lama yang tergabung dalam kelompok-kelompok jaringan paham radikal dan teroris. Dan sudah tidak tahu sejauh mana perkembangannya teman mereka.
Bahkan terkait dengan perkembangan perpolitikan akhir-akhir ini pun, Ia tidak pernah mengikuti.
Fokusnya pada pekerjaan sebagai pedagang demi menghidupi keluarga . Namun demikian sesuai dengan harapan semua pihak, ia siap menjaga Magetan yang kondusif menjelang hari H dan pasca hari raya Idul Fitri (*)
More Stories
Gubernur Khofifah Akhiri Rangkaian Tiga Hari Open House Lebaran Idul Fitri
Halal Bihalal dengan Driver Ojol Perempuan, Gubernur Khofifah: Mereka Dekat di Hati Saya
Halal Bi Halal Dengan Forkopimda Jatim, Gubernur Khofifah Sebut Sinergitas dan Keguyuban Pimpinan Kunci Ketenteraman Masyarakat