04/02/2025

Jadikan yang Terdepan

RUWAT DESA SUGIH WARAS: LESTARKAN TRADISI DAN KEBUDAYAAN LELUHUR DI TENGAH KEMAJUAN ZAMAN

KabarGress.com – Desa Sugihwaras, secara geografis berada Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, memiliki kedekatan cukup erat dengan pusat kota Kabupaten Sidoarjo. Kedekatan dengan Ibu kota kabupaten itu tentunya memberikan nuansa yang berbeda dalam menjalankan tradisi dan budaya.

Keberadaannya yang strategis, tidak jauh dari hiruk-pikuk kota, memungkinkan desa ini untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi yang telah ada turun temurun , selama berabad-abad, sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sebagai wujud nyata turut ” uri – uri budaya leluhur ” Syaiful selalu Kepala Pemerintah Desa , rencana helat hajat besar ” Ruwat desa yang rutin dilaksanakan setiap tahun . Ruwat itu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Sugihwaras.

Dalam kehidupan yang kian berkembang pesat, di mana banyak budaya lokal mulai tergerus oleh kemajuan teknologi dan modernitas, acara ruwat desa ini menjadi semacam benteng untuk menjaga agar nilai-nilai kearifan lokal tetap hidup di tengah masyarakat yang semakin berkembang.

Kepala Desa Sugihwaras, Syaiful, menekankan bahwa meskipun desa ini dekat dengan kota, nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur tetap harus dilestarikan. “Meskipun kita tinggal dekat kota, kita tetap harus menjaga dan merawat budaya leluhur kita, agar tradisi ini bisa diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya , Selasa siang ( 4/2/2025)

Rangkaian acara ruwat desa yang dimulai hari Kamis malam ba’da isya besuk lusa tersebut , diawali tahlilan keliling di tiga punden ; 1 . Mbah Wareng , 2 . Mbah Ronggo dan 3 . Mbah Sirogati ( Mba Haji Nur) , lalu Jumat pagi dilanjutkan Khataman Qur’an oleh ibu-ibu PKK, dan hari Sabtu siang dilaksanajan prosesi ruwat desa , kemudian Sabtu malam Minggu di gelar wayang kulit semalam suntuk.

Syaiful menjlentrehkan acara ruwatan selalu diperingi setiap pekan pertama bulan Februari tersebut adalah bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan warisan budaya yang tak ternilai.

Artinya meskipun secara geografis desa Sugihwaras letaknya dekat dengan pusat kota, namun keberadaannya tetap menjadi contoh bahwa budaya desa tetap bisa eksis dan berkembang di tengah derasnya arus modernisasi.

Tradisi yang sudah turun temurun , dan sebagai kearifan lokal atau local wisdom keberadaan harus tetap terpelihara . ” Harus kita uri – uri peninggalan sejarah ini , kalau bukan kita siapa lagi ,” pesan Syaiful

Mumpung kita masih ada umur situs atau punden yang ada di desa sebagai peninggalan sejarah selain dipelihara dan di lestarikan juga harus diperkenalkan ,kepada masyarakat utamanya kepada anak – anak muda atau kaum Gen Z, yang masih awan soal kearifan lokal ,” tandas Syaiful sambil menambahkan bahwa ruwat desa ini adalah momentum memperkenalkan peninggalan budaya leluhur kepada kalangan luas . ( Ery)