22/05/2025

Jadikan yang Terdepan

SEKDAKAB SIDOARJO SIDAK BANJIR DESA KEDUNG BANTENG

KabarGress.com – Sekretaris Kabupaten Sidoarjo, Dr. Fenny Apridawati, S.KM., M.Kes., mewakili Bupati Sidoarjo, Subandi, SH, MKn, melakukan inspeksi mendalam (sidak) ke Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Desa yang terletak di daerah rawan banjir ini, kini tengah mengalami dampak besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo dalam beberapa hari terakhir. Sidak yang juga dihadiri oleh beberapa pejabat penting ini bertujuan untuk menilai kondisi terkini serta memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Dalam rombongan tersebut, Fenny didampingi oleh Asisten II Pemerintahan Sidoarjo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sidoarjo, Ubaidilah Nurdin . Mereka disambut langsung oleh Kepala Desa Kedungbanteng, Budiono, dan Camat Tanggulangin, Sabrino Mariono, yang turut mendampingi kegiatan sidak tersebut. Kedatangan pejabat pemerintah ini menjadi harapan baru bagi warga Kedungbanteng yang tengah berjuang menghadapi musibah banjir.

BERIKAN BANTUAN

Kegiatan sidak ini tidak hanya sekadar untuk memantau keadaan, namun juga menjadi momentum untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Salah satu bentuk perhatian nyata dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo adalah pemberian bantuan sosial yang langsung diserahkan pada kesempatan itu. Ketua Kadin Sidoarjo, Ubaidilah, mewakili pemerintah, menyerahkan 15 unit mesin sensow yang akan digunakan oleh warga untuk membantu dalam pembersihan dan pemulihan wilayah yang terdampak. Mesin sensow ini diharapkan dapat mempercepat proses pembersihan dan pengeringan lahan serta rumah-rumah yang terendam banjir.

Selain itu, sebanyak 170 paket sembako juga disalurkan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar keluarga-keluarga yang kesulitan akibat banjir. Dalam situasi seperti ini, sembako menjadi salah satu bentuk dukungan yang sangat dibutuhkan oleh warga, untuk meringankan beban hidup sehari-hari. Tidak ketinggalan, 30 paket susu formula untuk balita juga diserahkan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi anak-anak tetap terjaga selama masa pemulihan bencana.

Rangkaian kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dalam setiap bencana, pemerintah tidak hanya hadir secara administratif, namun juga secara emosional dan fisik. Dalam sambutannya, Dr. Fenny Apridawati menekankan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperhatikan kondisi warganya, apalagi dalam situasi sulit seperti ini. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mengupayakan langkah-langkah cepat dalam pemulihan dan pencegahan bencana di masa mendatang,” ujar Fenny.

Sementara itu, Kepala Desa Kedungbanteng, Budiono, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah daerah. Ia menyatakan bahwa bantuan yang diberikan sangat berarti bagi warga desa, yang kini tengah berjibaku dengan dampak bencana. “Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga, dan kita bisa segera bangkit bersama,” harap Budiono.

Banjir yang menggenangi Desa Kedungbanteng bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Namun, setiap bencana membawa pelajaran baru bagi masyarakat dan pemerintah. Dalam sidak ini, tidak hanya bantuan fisik yang diberikan, tetapi juga semangat kebersamaan yang terus dijaga oleh seluruh pihak. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, bersama dengan masyarakat setempat, tampaknya telah menunjukkan bahwa gotong royong adalah kunci dalam menghadapi tantangan besar, seperti bencana banjir ini.

Bantuan yang diberikan hari ini tentu hanya sebagian dari upaya pemulihan yang lebih besar, namun langkah ini setidaknya membawa angin segar bagi warga yang tengah berjuang. Pemerintah Sidoarjo berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi bencana yang terjadi, serta memperbaiki infrastruktur untuk mencegah terulangnya banjir di masa depan. Diharapkan, dengan adanya solidaritas ini, Desa Kedungbanteng dan daerah sekitar bisa segera pulih dan kembali normal.

Kegiatan ini juga menjadi simbol penting bagi kesadaran kolektif bahwa bencana adalah ujian bagi semua pihak, dan hanya melalui kerja sama yang erat antar pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, kita dapat menghadapinya dengan lebih kuat dan lebih siap. ( Ery)