KabarGress.com – Pemerintahan Desa Kedungcangkring, di bawah kepemimpinan Yudianto, telah sukses mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang semakin berkembang dan memberikan manfaat langsung bagi warga desa. Sesuai dengan amanah UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, BUMDES Kedungcangkring berperan penting dalam penguatan ekonomi desa melalui berbagai unit usaha yang dikelola secara profesional.
Di antaranya, BUMDES Kedungcangkring telah membuka layanan PPOB (Payment Point Online Bank) yang mempermudah warga untuk melakukan pembayaran tagihan, mulai dari listrik, air, hingga telepon, tanpa harus keluar desa. Selain itu, pengelolaan pembayaran pajak juga menjadi bagian dari layanan publik yang disediakan oleh BUMDES, meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat.
BUMDES juga mengelola lahan parkir sepeda motor yang mendukung kegiatan ekonomi dan mempermudah akses bagi pengunjung yang datang ke desa. Salah satu inovasi yang juga menarik perhatian adalah wisata kanal mobil, sebuah destinasi baru yang kini semakin populer, menarik wisatawan sekaligus memberikan pendapatan tambahan bagi desa.
Selain itu, Pemerintahan Desa Kedungcangkring, melalui BUMDES, juga memfokuskan perhatian pada pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan kambing. Kelompok Masyarakat (Pokmas) binaan BUMDES kini berhasil mengelola peternakan kambing dengan jumlah yang terus berkembang. Peternakan ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi Pokmas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan pangan di desa.
Keberhasilan BUMDES Kedungcangkring dalam mengelola berbagai unit usaha ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan desa. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh dari semua usaha tersebut dibagikan kepada warga desa, sebagai modal untuk mengembangkan usaha mereka masing-masing. Hal ini semakin mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan.
Yudianto, selaku Kepala Desa, memberikan arahan serta inovasi untuk memastikan BUMDES berkembang dengan baik. Ia menganggap penting pembinaan terhadap manajemen usaha dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Dengan pendekatan ini, BUMDES Kedungcangkring tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan, tetapi juga untuk membangun kemandirian dan semangat kewirausahaan di kalangan warganya.
Effort strategis yang dilakukan BUMDES Kedungcangkring, tegas Yudianto ,mulai pengelolaan usaha, diversifikasi unit bisnis, hingga pemberdayaan masyarakat, semakin memperlihatkan dampak positif bagi perekonomian desa. Pemerintahan Desa Kedungcangkring berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi desa, meningkatkan kesejahteraan warga, dan menjadikan BUMDES sebagai motor penggerak utama dalam pembangunan desa yang lebih maju dan mandiri.
INOVASI PRGRESIF
Diversifikasi usaha dilakukan BUMDES Kedungcangkring mencerminkan langkah progresif dan strategis. Layanan PPOB dihadirkan tidak hanya membantu warga dalam transaksi keuangan sehari-hari, tetapi juga menciptakan aliran pendapatan bagi desa. Keberadaan lahan parkir sepeda motor juga menjadi elemen penting mendukung berbagai aktivitas sosial dan ekonomi di desa, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pengunjung yang membutuhkan tempat parkir.
Salah satu unit usaha yang paling menarik perhatian adalah wisata kanal mobil. Wisata ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga memperkenalkan desa kepada khalayak yang lebih luas. Wisata alam dan kanal yang dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan jangka panjang yang dapat mengangkat citra desa Kedungcangkring sebagai destinasi wisata.
Selain itu, pengelolaan peternakan kambing yang semakin berkembang menunjukkan keseriusan Pemerintahan Desa dalam mengembangkan sektor peternakan berbasis masyarakat. Kambing yang dikelola oleh Pokmas binaan BUMDES memiliki potensi untuk menghasilkan produk-produk unggulan, seperti susu kambing atau daging kambing, yang bisa dipasarkan ke pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Dengan pendekatan yang berkelanjutan, BUMDES Kedungcangkring berhasil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan warganya untuk lebih mandiri secara ekonomi. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari pembinaan yang intensif terhadap pengelola BUMDES, yang selalu diarahkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usaha, sekaligus menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses.
Sebagai contoh, pembagian SHU kepada warga desa sebagai modal usaha, tidak hanya memperlihatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan BUMDES, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengembangkan potensi usaha mereka sendiri. Hal ini menjadi contoh bagaimana BUMDES bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan. (Ery)
More Stories
Di Hadapan Wapres RI, Pj. Gubernur Jatim Kenalkan Sarpras dan Fasilitas SMANOR
DESA KLURAK BANGUN EKONOMI DAN INFRASTRUKTUR UNTUK KESEJAHTERAAN WARGA
KOMITMEN DESA RANGKAH KIDUL TINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT LEWAT OPTIMALISASI POSYANDU DAN LAYANAN TERPADU