
KabarGress.com – Pemerintah Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan berbagai inisiatif untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam kerangka geliatkan perekonomian desa berikan bantuan 46 ekor kambing kepada kelompok masyarakat desa ( Pokmas ).
” Bantuan ini bertujuan tidak hanya sebatas untuk meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga untuk mendukung ketahanan pangan desa dalam jangka panjang,” kata Yudianto Kepala Pemerintahan Desa Kedungcangkring di Balai desa , Rabu siang , (22/1/2025).
Dengan bantuan ternak kambing ini, masyarakat dapat memanfaatkan hasil ternak seperti daging dan susu kambing, berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan. Lebih jauh lagi, kambing-kambing yang di kelola Pokmas saat ini berhasil berkembang biak, sehingga memberikan manfaat berkelanjutan bagi pemiliknya.
Dan menurut Yudianto, bahwa program bantuan kambing ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kambing yang dibagikan kepada masyarakat tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkembang biak dengan baik. “Program kambing ini cukup berhasil, karena kambing² itu hidup dan berkembang biak lebih banyak lagi,” ujarnya.
Keberhasilan POKMAS tentu tak lepas sentuhan dingin Kepala desa Kedungcangkrik yang energik ini . Sebab suksesnya ternak kambing POKMAS membuka peluang bagi peternak untuk meningkatkan produksi ternak mereka, termasuk meningkatkan ketersediaan daging dan susu kambing di pasar lokal. Berkat atensi , serta bimbingan Yudianto pengelolaan POKMAS mampu mengelola ternak kambing dengan baik, hingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha ternak yang berkembang pesat.
Di sisi lain, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kedungcangkring mampu mencatatkan kesuksesan dalam berbagai sektor usaha yang dikelolanya. Melalui layanan seperti PPOB (Payment Point Online Bank), pengelolaan parkir sepeda motor, wisata kanal mobil, pengelolaan sampah desa, BUMDes telah berhasil meraih keuntungan yang signifikan. Laba yang diperoleh oleh BUMDes kemudian dibagikan sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada seluruh Rukun Warga (RW), yang digunakan sebagai modal usaha untuk mendorong perekonomian desa lebih lanjut. Keberhasilan BUMDes ini bukan hanya berkontribusi pada peningkatan ekonomi desa, tetapi juga menjadi salah satu pendorong bagi masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan peluang usaha baru.
Bantuan dari sektor peternakan kambing di desa ini juga memberikan dampak sosial yang cukup besar. Para peternak kambing yang berhasil mengembangkan usaha ternaknya tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga berkontribusi meringankan beban masyarakat kurang mampu. Sebagai bentuk kepedulian sosial, atas insiasi Yudianto , para peternak kambing membagikan hasil labanya dalam bentuk 100 paket sembako kepada warga yang membutuhkan. Pembagian sembako ini memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Inisiatif Pemerintahan desa ini mendapatkan sambutan positif dari warga, yang merasa terbantu dengan bantuan tersebut, yang sekaligus mewujudkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Pemerintah desa juga berupaya memperkuat sektor pertanian Desa Kedungcangkring dengan mendistribusikan pompa bor dan membangun sumur sesuai permintaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Program ini dirancang untuk meningkatkan akses irigasi bagi petani, yang pada gilirannya akan mendukung produktivitas pertanian desa. Dengan tersedianya sumber air yang lebih memadai, petani dapat lebih mudah mengelola lahan mereka, meningkatkan hasil pertanian, dan memastikan kebutuhan pangan desa dapat terpenuhi secara optimal. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, dengan menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan desa Kedungcangkring .
Lewat sentuhan Yudianto berbagai program terintegrasi ini, Pemerintah Desa Kedungcangkring menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian desa. Sinergi antara sektor peternakan, pertanian, dan usaha ekonomi lokal melalui BUMDes dan koperasi diharapkan menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membangun kemandirian ekonomi desa yang lebih berkelanjutan.
Ke depan, tandas Yudianto diharapkan inisiatif-inisiatif ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Kedungcangkring, ” dan pada gilirannya berkontribusi pada ketahanan pangan di tingkat nasional. Program-program ini menunjukkan bahwa dengan sinergi yang baik antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor ekonomi lokal, desa dapat menjadi lebih mandiri dan sejahtera.
KEDUNGCANGKRING BEBAS STUNTING
Pemerintah Desa Kedungcangkring juga memberikan perhatian serius terhadap masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya menangani stunting dan meningkatkan gizi bagi kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia. Salah satu program penting tersebut kemudian diluncurkan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan makanan tambahan (PMT), yang diberikan kepada balita, ibu hamil, anak stunting, serta lansia. Program ini dilaksanakan oleh kader Posyandu bekerja sama dengan Puskesmas setempat dan ahli gizi. Kader Posyandu berperan penting dalam memberikan asupan bergizi yang disesuaikan kebutuhan spesifik setiap individu. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat tercapai pemenuhan gizi yang optimal untuk meningkatkan kesehatan dan perkembangan fisik anak-anak serta ibu hamil.
Program PMT ini dilaksanakan secara rutin di Posyandu dengan melibatkan keluarga dan masyarakat sekitar untuk memastikan bahwa bantuan gizi yang diberikan tepat sasaran. Pemberian makanan tambahan yang bergizi diharapkan dapat mencegah gangguan pertumbuhan, terutama pada balita yang berisiko mengalami stunting. Selain itu, ibu hamil juga mendapatkan perhatian khusus agar dapat menjaga kesehatan selama masa kehamilan dan melahirkan bayi dengan kondisi fisik yang sehat. Pemberian asupan bergizi bagi anak-anak stunting merupakan upaya preventif agar kondisi stunting tidak semakin meluas, dengan harapan mampu memulihkan kondisi gizi anak dan mengurangi angka stunting di desa tersebut.
Sebagai bagian dari upaya yang lebih besar, Pemerintah Desa Kedungcangkring menargetkan pada tahun 2025 desa ini akan bebas dari stunting. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai strategi telah dirancang, mulai dari pemberian PMT secara optimal, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi, hingga pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh tenaga medis dari Puskesmas. Program ini juga melibatkan para ahli gizi yang memberikan bimbingan langsung kepada kader Posyandu untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran.
Penyuluhan kepada masyarakat juga menjadi bagian integral dalam program ini, agar setiap keluarga dapat memahami pentingnya asupan gizi yang seimbang, baik untuk ibu hamil, balita, maupun lansia. Dengan dukungan penuh dari Puskesmas, tenaga medis, dan masyarakat, Pemerintah Desa Kedungcangkring optimistis bahwa upaya bersama ini akan membuahkan hasil yang positif. Melalui pendekatan yang holistik ini, Desa Kedungcangkring berusaha memastikan bahwa setiap warganya mendapatkan hak mereka untuk hidup sehat, dengan gizi yang baik, serta bebas dari masalah stunting yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.
Beragam program ini berjalan secara bersinergi mulai dari pemberdayaan ekonomi, pengelolaan ketahanan pangan, hingga layanan kesehatan , Pemerintah Desa Kedungcangkring sedang membangun fondasi yang kokoh untuk menciptakan desa yang mandiri, sejahtera, dan bebas dari masalah stunting pada tahun 2025. Langkah ini bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. ( Ery)
More Stories
Rayakan Idul Adha 1446 H, XLSMART Salurkan Hewan Kurban untuk Masyarakat
Penuhi Undangan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Gubernur Khofifah Hadiri Pertemuan Tahunan Haji di Istana Mina
Tahura Raden Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se Indonesia, Gubernur Khofifah Komitmen Terapkan Tata Kelola Standar Internasional