08/06/2025

Jadikan yang Terdepan

PEMERINTAHAN DESA JEMIRAHAN JABON LAYAK JADI ROLE MODEL PENGELOLAAN DANA DESA

Berbasis Transparansi , Partisipatif , dan Akuntabalitas , Pemerintah desa beserta jajaran perangkat yang terbuka berikan Andil besar suksesnya Pengelolaan Dana Desa , Desa Jemirahan ,Jabon ,Sidoarjo

KabarGress.com – Desa Jemirahan Kecamatan Jabon , Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan dana desa yang berbasis transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Gus Khoiruth Tholab , S. Sos , desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan dana desa dapat mendorong pembangunan yang merata, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberdayakan warga desa untuk lebih aktif dalam proses pembangunan.

Keberhasilan Desa Jemirahan mengelola dana desa tidak terlepas dari kuatnya komitmen terhadap prinsip transparansi. Pemerintah desa secara terbuka menyampaikan laporan penggunaan dana desa kepada masyarakat, termasuk rincian anggaran untuk berbagai program pembangunan dan kegiatan yang dilakukan. Momentum ini dilakukan melalui forum musyawarah desa ( Musdes ) yang rutin diadakan, di mana masyarakat memiliki kesempatan untuk ikut mengetahui secara langsung bagaimana dana desa digunakan dan memberikan masukan terkait perencanaan ataupun pelaksanaannya. Lewat cara ini, masyarakat merasa memiliki kontrol atas pengelolaan anggaran dan turut serta dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.

Penerapan prinsip partisipatif juga sangat ditekankan dalam setiap tahapan pengelolaan dana desa di Desa Jemirahan . Musdes menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, masukan, dan kebutuhan mereka. Gus Khoiruth Tholab dan perangkat desa tidak hanya mengandalkan keputusan internal pemerintah desa, tetapi berupaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam setiap proses perencanaan. Keputusan Kepala Pemerintahan Desa Jemirahan mampu menciptakan rasa kebersamaan dan tanggung jawab di antara warga desa, yang merasa dihargai karena dilibatkan dalam pembangunan desa.

Selain itu, keterbukaan pengelolaan dana desa juga tercermin pada kolaborasi yang baik antara pemerintah desa dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan kelompok-kelompok warga. Pemerintah desa menjalin komunikasi yang intens dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan efektif dalam memberikan manfaat. Pendekatan ini menghindari adanya tumpang tindih program dan memastikan bahwa anggaran digunakan secara optimal untuk kepentingan bersama.

Dalam hal efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana desa, Desa Jemirahan berhasil memanfaatkan setiap rupiah anggaran dengan bijak. Pembangunan infrastruktur seperti jalan desa, sarana air bersih, dan fasilitas umum lainnya dilakukan dengan hasil yang optimal, tanpa adanya pemborosan anggaran. Selain itu, program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan desa, seperti pelatihan keterampilan untuk kelompok ibu rumah tangga dan pemuda, serta pendampingan untuk sektor pertanian, menunjukkan bahwa dana desa digunakan untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, dengan adanya pelatihan dan pendampingan bagi petani, produksi pertanian berdampak langsung pada peningkatan pendapatan mereka.

Pemerintah desa juga menunjukkan perhatian pada pembangunan yang berkelanjutan dengan mendorong penggunaan teknologi tepat guna dalam pertanian dan pengelolaan sumber daya alam. Salah satu contohnya adalah penerapan pertanian organik yang ramah lingkungan dan memberikan hasil yang lebih sehat dan berkualitas. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat saat ini, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan untuk masa depan.

Desa Jemirahan di bawah kepemimpinan Gus Khoiruth telah membuktikan bahwa pengelolaan dana desa yang baik tidak hanya soal alokasi anggaran, tetapi juga bagaimana melibatkan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Keberhasilan ini membuat desa ini layak menjadi role model bagi desa-desa lain yang ingin meningkatkan pengelolaan dana desa mereka. Transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas yang diterapkan di desa ini dapat menjadi contoh bagaimana dana desa seharusnya dikelola untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, merata, dan berkelanjutan.

Desa Jemirahan di bawah kepemimpinan Kepala Desa Khoiruth Tholab berhasil melaksanakan sejumlah program strategis yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga desa. Beberapa program tersebut tidak hanya menyasar aspek pembangunan fisik, tetapi juga berfokus pada ketahanan pangan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Salah satu program yang sangat berarti bagi masyarakat adalah upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mengatasi masalah gizi buruk. Desa Jemirahan sukses melaksanakan program recovery gizi buruk yang mencakup pemberian asupan makanan higienis dan bergizi, seperti susu untuk balita, ibu hamil, dan lansia. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting dan memastikan bahwa anak-anak serta ibu-ibu hamil mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dengan distribusi yang tepat sasaran, program ini terbukti efektif dalam mendukung perbaikan status gizi di desa, terutama di kalangan balita dan ibu hamil yang rentan terhadap masalah gizi.

Selain itu, Desa Jemirahan juga berhasil menjalankan program revitalisasi infrastruktur desa yang sangat penting bagi kelancaran aktivitas masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan di berbagai titik di desa sangat dirasakan manfaatnya oleh warga, yang kini dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas dan kegiatan ekonomi. Proyek ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transportasi, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi desa.

Normalisasi saluran atau drainase yang dilakukan juga membawa perubahan signifikan dalam upaya pengendalian banjir dan meningkatkan kebersihan lingkungan desa. Revitalisasi drainase yang lebih baik, risiko banjir yang dapat mengganggu aktivitas warga dapat diminimalisir, sementara lingkungan sekitar menjadi lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.

Pada penghujung tahun 2024, program pemberdayaan ekonomi juga berhasil diwujudkan melalui pemberdayaanasyarakat . Program ini tidak hanya memberi keuntungan ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memberdayakan kelompok masyarakat .. Melalui pendampingan dan pelatihan yang intensif, warga desa dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola usaha yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan mereka. Program pembangunan desa terbukti mampu menciptakan peluang usaha baru bagi warga, sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa Jemirahan.

Secara keseluruhan, semua program strategis yang dilaksanakan di Desa Jemirahan pada tahun 2024 berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara tuntas. Pencapaian ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan dana desa yang berbasis pada kebutuhan riil masyarakat, serta bagaimana program-program yang tepat sasaran dapat mendorong perbaikan kualitas hidup, ketahanan pangan, kesehatan, dan perekonomian warga desa. Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari keterlibatan aktif masyarakat yang turut serta dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan program, yang mencerminkan semangat kerjasama yang kental di desa ini. ( Ery )