28/12/2024

Jadikan yang Terdepan

Komisi C Minta Pemkot Sediakan Rusun Bagi Korban Robohnya Atap Gedung Setan

Surabaya, KABARGRESS.com – Peristiwa robohnya atap gedung “setan” beberapa waktu lalu mendapat perhatian dari Ketua Komisi C DPRD kota Surabaya, Eri Irawan.

Dalam hearing yang diadakan di ruang komisi C pada Jumat, (27/12/24) dia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menyediakan Rusun bagi korban yang terdampak.

“Hasil resume rapat hari ini Pemkot Surabaya akan menyiapkan 10 unit rusun untuk warga korban penghuni gedung setan yang atapnya roboh, sambil menunggu unit rusun, kami meminta BPBD kota Surabaya untuk memperpanjang masa pengungsian dibalai RW” ujar Eri saat membacakan resume rapat.

Sementara itu, Camat Sawahan Amiril Hidayat saat mengikuti hearing menambahkan sebagian  para penghuni yang belum mendapatkan unit rusun disarankan pindah tinggal ke saudara terdekat atau menyewa kontrakan atau indekos. “Intinya pemkot belum bisa mengintervensi gedung tersebut karena bukan aset dan status kepemilikan belum jelas,” ujarnya.

Selain itu, untuk 8 warga yang belum bisa mendapatkan unit rusun, Amiril belum bisa memastikan, tetapi hal itu sudah diusulkan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya.

“Untuk bangunan yang sudah tua akan bahaya apabila kembali ke situ, sementara dikosongkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau masalah antrean (rusun) kami ikut info dari DPRKPP saja,” ungkapnya.

Paulus salah satu warga gedung setan mengatakan, sebanyak 18 KK meminta kepada DPRD kota Surabaya untuk segera mendapatkan hunian rusun agar bisa langsung ditempati. “Hari ini kami meminta penyelesaian kepada DPRD kota Surabaya untuk memberikan solusi bagi warga robohnya gedung setan, dan hari ini kami diberikan 10 unit rusun oleh Pemkot Surabaya untuk ditempati dan sisa delapan warga masih menunggu keputusan dari Pemkot Surabaya” Pungkasnya.

Perlu diketahui, Atap gedung tua (gedung setan) di Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya roboh pada Rabu 18 November 2024 sore sekitar pukul 17.00 WIB. Robohnya atap gedung tersebut akibat hujan badai yang melanda Kota Surabaya.

Puluhan penghuni bangunan tua peninggalan zaman kolonial tersebut telah dievakuasi untuk sementara waktu ke tempat yang lebih memadai. (ZAK)