Situbondo – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono bertakziah ke rumah duka korban meninggal dunia tenggelamnya Kapal Layar Motor Fajar Lorena Safari, Ahmad Sunni (54) ke Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Senin (9/12/24).
Atas kejadian tersebut, Pj Gubernur Adhy menyampaikan duka cita mendalam. Dalam kesempatan ini, ia juga menyerahkan santunan sebesar Rp25 juta dan paket sembako kepada keluarga korban.
“Hari ini kami pemerintah tentu dengan DPRD Jatim kemudian dari Wakil Bupati tujuannya tentu kita ingin menyampaikan duka cita, mengunjungi keluarga korban yang meninggal dan kita memberikan doa,” ujarnya usai takziah.
“Kami menyampaikan duka cita kepada keluarga korban, supaya tabah menerima ini,” tambahnya.
Selain Ahmad Sunni dalam musibah tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari ini juga ada satu korban meninggal dunia lainnya, Hairi (50) warga Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep. Adhy memastikan santunan juga akan diberikan kepada keluarga Hairi.
“Yang satu lagi memang di Sapudi, kami akan titipkan untuk santunannya,” katanya.
Lebih lanjut, juga ada satu korban yang dinyatakan hilang sampai saat ini adalah Mahnia (65) yang merupakan warga Desa Parambanan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep. Adhy mendorong agar Tim SAR melakukan pencarian secara maksimal sesuai jangka waktu yang ditentukan.
“Tetap kami perintahkan jajaran SAR sesuai dengan SOP nya, tujuh hari tetep melakukan pencarian, mudah-mudahan tujuh hari ini bisa optimal dan bisa ketemu,” harapnya.
Adhy pun mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang bepergian menggunakan moda transportasi laut untuk selalu mempergatikan peringatan dari Syahbandar dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum melakukan perjalanan. Pasalnya saat ini sedang terjadi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
“Harus berhati-hati, jangan begitu saja melaut tanpa ada guidance dari Syahbandar. Jadi warning dari Syahbandar dari BMKG diperhatikan,” tegasnya.
Di sisi lain, Pj Gubernur Adhy juga meminta agar para pemilik kapal selalu memperhatikan dan melakukan cek kalaikan armada yang dimilikinya. Karena kelaikan armada juga menjadi faktor penentu keselamatan penumpang meskipun faktor cuaca juga sangat mempengaruhi.
“Yang paling pasti masyarakat untuk berhati-hati dalam bepergian dengan menggunakan kapal laut, semua harus sesuai dengan aturan dan saya lihat memang berizin dan saya menghimbau supaya para pemilik kapal supaya berhati-hati melihat kondisi cuaca,” pintanya.
Setelah ini, Adhy bersama jajaran terkait di tingkat provinsi akan melakukan evaluasi atas musibah yang terjadi. Pihaknya jiga akan terus memberikan perhatian kepada korban baik yang mengalami luka-luka maupun yang traumatis.
“Kami pemerintah, apa yang sudah terjadi jadi evaluasi, kemudian korbannya baik yang luka, traumatis maupun yang meninggal itulah yang menjadi tanggung jawab kami, menjadi prioritas, termasuk yang masih belum ketemu,” pungkasnya.
Sebelumnya, musibah KLM Fajar Lorena Safari ini bermula dari kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura menuju Pelabuhan Kalbut, Kabupaten Situbondo. Saat di tengah perjalanan dihantam ombak pada Minggu (8/12/24).
Kapal tersebut mengalami kebocoran lambung di antara perairan Madura-Situbondo dan akhirnya tenggelam pada sekitar pukul 12.00 WIB. Dari 73 penumpang kapal termasuk Anak Buah Kapal (ABK), dua orang meninggal dunia, satu korban dalam pencarian dan 70 orang berhasil diselamatkan Kapal Tanker MT Berlian Selatan yang melintas di lokasi kejadian. (Ci)
More Stories
DANA DESA KARANGTANJUNG UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI DESA
Jatim Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024
Mendagri Minta Pemda Percepat Penyelesaian RTRW dan RDTR, Biar Investor Tidak Ragu