Surabaya, KABARGRESS.com – Komisi D bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) kota Surabaya akan bersinergi dalam mengupayakan Program Makan Siang Gratis yang dijanjikan oleh presiden Prabowo Subianto. Berbagai aspek tengah disiapkan mulai dari model, sistematika pelaksanaan hingga anggaran.
Akmarawita Kadir, selaku Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya mengatakan, hearing pada Rabu, (13/11/24) ini sebenarnya membahas tentang evaluasi Triwulan III bersama Dispendik tentang serapan anggaran pendidikan, namun disinggung pulang terkait Program Makan Siang Gratis yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah.
“Jadi intinya sudah terus berproses dan koordinasi oleh dinas pendidikan karena anggaran rencananya masuk ke dinas pendidikan,” ungkapnya kepada wartawan.
Dia menjelaskan, terkait anggaran masih belum ada keterangan. Desas desusnya akan menjadi anggaran sharing, dengan diambil 10% dari PAD kota Surabaya.
“Kabarnya 10% ini nanti dari PAD kota atau kabupaten, sisanya kita dapat dari pusat. Tapi ini belum jelas, kita akan terus kawal,” ucap politisi partai Golkar ini.
Akmarawita juga mengungkapkan, hingga saat ini Komisi D belum tau mekanisme seperti apa yang akan dilakukan. “Yang jelas Dispendik sedang menyiapkan data dan skemanya, memilah permasalahan apa saja yang mungkin bisa terjadi nantinya,” jelasnya.
Komisi D, lanjutnya, memberi masukan kepada Dispendik bahwa setiap siswa pasti memiliki variasi makanannya masing-masing. Dengan target 15ribu perkotak, dia berharap agar makanan yang diberikan tetap tidak mengurangi gizinya.
“Macam-macam menunya gapapa, namun jangan kurangi gizinya. Nanti kita koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) terhait hal tersebut,” tuturnya.
Di waktu yang sama, Yusuf Masruh, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, Dispendik sudah menyiapkan model dan sistem terkait program Makan Siang Gratis ini.
“Insyaallah Surabaya sudah siap. Kemarin kita sudah punya model yang intinya kalau pelaksanaan Januari atau tahun depan kita sudah punya model dan sistem,” terangnya.
Dispendik punya harapan, bahwa program ini tidak hanya sekedar dari makan siang saja, namun juga ada edukasinya kepada para siswa. “Kami berharap, anak-anak bisa bertanggung jawab terhadap distribusi makanannya perkelas, ada juga yang bertanggung jawab masalah doa, masalah kebersihan, mengingatkan cuci tangan,” ucapnya.
“Harapannya, nanti yang tadi makan bergizi nya jalan, edukasi untuk empati dan tanggung jawab memanage sekelasnya itu berjalan,” lanjut Yusuf.
Dia menjelaskan, siswa-siswi penerima Makan Siang Gratis ini berjumlah 250ribu anak dari SD dan MI se Surabaya, dan 111ribu dari SMP.
Untuk UMKM, imbuhnya, Pemkot Surabaya telah bersinergi untuk melakukan uji coba. Terdiri dari Dinkopdag, Dinkes serta DLH. Masing-masing memiliki tugas. UMKM disiapkan oleh Dinkopdag, terkait menu dan gizinya dari Dinas Kesehatan dan masalah lingkungan dari DLH.
“Kita saling bekerjasama, dan kita akan siapkan seusai tugas masing-masing. UMKM sudah disiapkan sama temen-temen Dinkopdag, nanti kita koordinasikan,” pungkasnya. (Adv/ZAK)
More Stories
Sangat Mengkhawatirkan, Penjualan Online Mihol di Surabaya Menyasar Kalangan Muda
Komitmen Berkelanjutan, Pemkot Surabaya Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan
Terjerat Bunga Bank yang Melilit, Warga Mengadu ke Komisi B DPRD Surabaya