Tuban, kabargress.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyapa langsung para penyandang tuna grahita yang berada di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (RSBG) Dinas Sosial Pemprov Jatim di Kabupaten Tuban, Selasa (22/10/24).
Setibanya di lokasi, ia meninjau berbagai fasilitas yang ada di UPT RSBG Tuban. Pj Gubernur Adhy pun mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh seluruh penghuni UPT RSBG Tuban. Bukan tanpa alasan, di UPT RSBG Tuban, seluruh penyandang tuna grahita dibekali tidak hanya kemampuan dalam beraktifitas sehari-hari, tetapi juga berbagai ketrampilan produktif diantaranya membuat batik eco print, sapu ijuk, hingga batako.
“Para penyandang disabilitas di sini, mereka punya kebutuhan khusus yang agak berat tapi disini mereka bisa hidup, mereka bisa tinggal. Lebih dari itu mereka bisa mendapat pengetahuan dan keterampilan,” katanya.
“Yang pertama adalah Daily Life Activities nya, yang kedua keterampilan untuk menghasilkan karya-karya. Tadi saya lihat bagaimana membuat batik eco print, keset, sapu bahkan batako dan itu bermanfaat,” imbuhnya.
Kehadiran UPT RSBG Tuban ini, lanjut Adhy, merupakan bagian dari pelayanan publik dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk mereka yang berkebutuhan khusus dan terpinggirkan. Melalui UPT RSBG Tuban ini diharapkan bisa menjadi rumah seutuhnya bagi para penyandang tuna grahita.
Untuk itu, Pj Gubernur Adhy meminta, upaya semacam ini juga didukung penuh oleh masyarakat melalui Panti Sosial Masyarakat, tidak hanya oleh pemerintah. “Mudah-mudahan bukan hanya pemerintah tetapi panti-panti masyarakat pun seyogyanya bisa membuat seperti ini karena jumlahnya yang banyak,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Adhy juga menyalurkan bantuan sosial PKH Plus kepada 10 orang lansia senilai masing-masing Rp500 ribu dan bansos ASPD senilai Rp900 ribu dan alat bantu bagi tiga orang penyandang Disabilitas di Kab. Tuban.
Selain itu, turut disalurkan pula tali asih kepada berbagai Pilar Sosial yaitu, 10 orang Tagana masing-masing Rp750 ribu, 10 orang TKS masing-masing Rp1,5 juta dan lima orang Pendamping PKH masing-masing Rp900 ribu.
“Semua pilar-pilar sosial ini adalah bagian penting penggerak untuk kegiatan-kegiatan kesejahteraan sosial, khususnya mereka yang miskin, tertinggal dan yang punya masalah,” pungkasnya. (Ci)
More Stories
Kampanye #Akuinvestorsaham, BEI Dorong Santri dan Mahasiswa di Jawa Timur Menjadi Investor Baru di Pasar Modal
Pasar Modal Indonesia Selenggarakan CMSE 2024: #AkuInvestorSaham 7 November 2024
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman