Surabaya, kabargress.com – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menilai positif intervensi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menangani kemiskinan ekstream. Hal ini diungkapkan pada gelaran acara Dialog Interaktif Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial Jawa Timur yang diselenggarakan di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (10/10/24) malam.
Saifullah Yusuf menilai positif berbagai langkah yang telah diambil oleh Pemprov Jatim dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
“Sekarang kita konsolidasi ke dalam, mengevaluasi apa yang kurang, yang baik-baik oke. Setelah itu kita akan susun langkah-langkah dengan tujuan utama peningkatan kesejahteraan sosial melalui penurunan kemiskinan sesuai target, serta terpenuhinya perlindungan sosial sepanjang hayat,” ujarnya.
Mensos Saifullah Yusuf juga menyatakan bahwa kinerja selama 10 tahun terakhir sudah menunjukkan hasil yang positif.”Khusus untuk di Jawa Timur, kita berterima kasih kepada Pemprov yang telah memberikan dukungan lewat berbagai insentif kepada pilar-pilar sosial maupun juga kepada keluarga sasaran atau keluarga penerima manfaat. Ada tambahan-tambahan yang disebut dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian dalam penanggulangan kemiskinan. Ia menekankan bahwa kontribusi Jawa Timur sebesar 30,9% terhadap penurunan kemiskinan nasional pada Maret lalu adalah hasil kerja keras dari berbagai pihak.
“Kami patut berbangga karena kemiskinan di Jawa Timur berhasil turun ke angka satu digit, yaitu 9,79%, dengan penurunan sebesar 0,5%. Semua berkat pilar-pilar sosial dan program-program yang telah dirancang dengan tepat. Kami terus mengatasi kemiskinan, keterlantaran, disabilitas, dan bencana sesuai dengan konsep-konsep pekerjaan sosial,” ungkapnya.
Adhy Karyono menekankan bahwa strategi penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur melibatkan pemenuhan kebutuhan dasar seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Program Langsung Tunai (PLT).
“Kemudian peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong kemiskinan juga menjadi fokus utama. Kita harus bersama-sama bagaimana kemiskinan bisa turun jika strategi-strategi ini dijalankan dengan baik,” pungkasnya. (Ci)
More Stories
Kampanye #Akuinvestorsaham, BEI Dorong Santri dan Mahasiswa di Jawa Timur Menjadi Investor Baru di Pasar Modal
Pasar Modal Indonesia Selenggarakan CMSE 2024: #AkuInvestorSaham 7 November 2024
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman