28/09/2024

Jadikan yang Terdepan

Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Pj Gubernur Adhy: Dongkrak Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja

Surabaya, kabargress.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan produksi pabrik pengolahan hasil tambang (smelter) PT. Freeport Indonesia (PTFI) di Kab. Gresik, Senin (23/9/24).

Usai peresmian, Pj Gubernur Adhy mengatakan bahwa adanya smelter Freeport di Gresik dapat menciptakan multiplier effect bagi masyarakat di Jatim khususnya warga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.

“Keberadaan smelter ini akan menciptakan multiplier effect sehingga kita optimis akan mendongkrak perekonomian masyarakat, baik Gresik maupun Jawa Timur,” ujarnya.

Hal ini terjadi karena secara ekonomi nilai investasi kumulatif dari smelter yang dibangun di atas lahan seluas 104 hektar ini mencapai USD3,7 miliar atau setara dengan Rp58 triliun.

Adhy menyebut dari segi lapangan pekerjaan pun ikut berdampak, dengan total tenaga kerja yang terserap mencapai sekitar 40 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 99 persen merupakan pekerja lokal Indonesia, dengan 70 persen di antaranya berasal dari Jawa Timur.

“Artinya ini membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Jatim khususnya warga di sekitar smelter,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya menyampaikan, peresmian produksi smelter kali ini merupakan usaha negara untuk menyongsong Indonesia sebagai negara industri maju. Upaya tersebut juga akan meningkatkan penerimaan negara sebesar Rp80 triliun.

Melihat angka yang tinggi tersebut, ia mengajak agar seluruh perusahaan tambang yang belum memiliki smelter untuk segera membangun smelter.

“Ini hanya 1 perusahaan, kalau 2 perusahaan, 3 perusahaan, 4 perusahaan, 5 perusahaan, 6 perusahaan, penerimaan negara kita akan semakin besar dan semakin meningkat. Dibandingkan kita hanya mengekspor raw material,” katanya.

Menurut Jokowi, pembangunan smelter merupakan bagian dari proyek pembangunan hilirisasi yang tidak bertumpu pada konsumsi domestik. Karena selama ini, GDP growth Indonesia atau Produk Domestik Bruto (PDB) bertumpu pada konsumsi domestik.

“Kita ingin beralih GDP Growth kita yang bertumpu pada produksi produktivitas dari perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta,” pungkasnya. (Ci)