24/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Dinkes Jatim Edukasi 100 Kader Kesehatan tentang Gema Cermat, Alkes dan PKRT

Surabaya, kabargress.com – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Pertemuan Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) dan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Rumah Tangga (PKRT) kepada 100 kader kesehatan, di Surabaya, Kamis (30/11/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya kader kesehatan akan pentingnya penggunaan obat, alkes dan PKRT dengan benar.

“Ibu adalah dokter dan perawat pertama untuk keluarganya. Oleh karena itu ibunya harus diedukasi, khususnya dalam penggunaan obat yang benar agar menjadi Ibu yang hebat. Ibu-ibu hebat, harapannya keluarganya nanti jadi jauh lebih hebat. Kalau keluarganya hebat, maka nantinya lingkungan yang lebih luas akan lebih sehat,” jelas Dr. Erwin.

Dr. Erwin menambahkan saat ini ada 3 besar penyakit di rumah sakit, yaitu penyakit keganasan misalnya kanker, penyakit metabolik misalnya hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit infeksi. Karena kasusnya banyak, maka membutuhkan anggaran yang banyak pula untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut.

“Oleh karena itu, tugas kita saat ini adalah meningkatkan upaya promotif dan preventif, salah satunya melalui program Gema Cermat, yaitu gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat dan alkes dengan benar dan deteksi dini pada penyakit,” terang Dr. Erwin.

Pola Hidup Sehat juga sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena penyakit keganasan maupun metabolik itu disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat, seperti malas olahraga, konsumsi junk food, dan lain sebagainya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kefarmasian, Susilo Ari Wardani, S.Si, Apt,M.Kes M.Kes. menerangkan dalam pertemuan ini, para kader akan diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai DAGUSIBU, yaitu Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat secara benar.

Yang pertama, Dapatkan, sebaiknya kita mendapatkan obat di tempat yang terjamin mutu dan kualitas (obat asli) yaitu dari Apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit, Puskesmas, Klinik, toko obat yang resmi dan lain- lain, selain itu mendapat informasi detail tentang obat yang dikonsumsi.

Kedua, Gunakan, menggunakan obat secara benar sesuai dengan petunjuk. Obat merupakan bahan yang digunakan dengan dosis tertentu, penggunaan yang tepat dan dimanfaatkan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Penggunaan obat mengacu pada prinsip penggunaan obat seperti tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, cara dan lama pemberian serta tepat pemberian informasi.

Ketiga, Simpan, supaya obat dapat digunakan hingga masa kadaluarsa sebaiknya di simpan dengan petunjuk penyimpanan yang tepat. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, kering dan tidak lembab. Perlu diperhatikan tempat penyimpanan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan obat sesuai dengan kemasan aslinya dan memastikan obat tersebut tertutup rapat agar terhindar dari kontaminasi.

Keempat, Buang, ciri-ciri obat kadaluwarsa adalah telah melewati tanggal waktu kadaluwarsa dan obat tersebut telah berubah rasa, bau dan warna. Obat yang telah kadaluwarsa tidak boleh dibuang sembarangan karena beresiko disalahgunakan atau tidak sengaja terminum oleh orang sehingga sebaiknya obat dibuka dahulu kemasannya lalu dihancurkan kemudian di buang ke tempat sampah.

“Harapannya, setelah para kader mendapat pengetahuan mengenai DAGUSIBU, Dapatkan Gunakan, Simpan dan Buang obat dengan benar, bisa diterapakan di keluarganya dan menginformasikan ke lingkungan sekitarnya,” jelas Ari Wardani.apt

Ia melanjutkan bahwa pertemuan seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 2015 dengan menggandeng berbagai stakeholder, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, Dharmawanita, PKK, Saka Bhakti Husada, dan lain sebagainya. (Ro)