KabarGress.com – Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dengan penuh semangat mengumumkan program Pengabdian Kepada Masyarakat. Program ini bertujuan memberikan penyuluhan dan pengobatan infeksi skabies di Rumah tahanan negara ( Rutan ) kelalsĀ IIB Bangil, Provinsi Jawa Timur yang saat ini melebihi kapasitas.
dr. Diana Tri Ratnasari ,Sp.KK dokter Spesialis kulit dan kelamin menuturkan Program ini merupakan bagian dari komitmen FKUWKS dalam mendukung visi “Indonesia Bebas Skabies 2030. dr. Diana Tri Ratnasari, selaku penanggungjawab kegiatan dan dosen ini lebih lanjut mengungkapkan kebanggaannya dapat mendedikasikan diri melakukan pengobatan terhadap pasien penderita penyakit Skabies atau gudikan.
Penyakit gudik semacam ini memang kerap terjadi di lembaga pemasyarakatan Skabies, yang juga dikenal dengan istilah gudik atau gudiken, tutur dokter Diana adalah infeksi kulit .
Dan penyakit kulit gudiken ini dapat menyebar dengan cepat . Terlebih lagi di dalam populasi yang tinggal dalam fasilitas berhimpitan seperti rumah tahanan. FKUWKS telah berkolaborasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Bangil dan Rumah Tahanan Kelas II B Bangil,
” Dalam upaya memberikan pengobatan penyakit gudikan yang di derita tahanan di lapas kita dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya bekerja sama dengan RSUD Bangil ,” Tutur dr. Diana
Disamping melaksanakan pengobatan pasien gudiken UWKS untuk memberikan layanan penyuluhan dan pengobatan yang dibutuhkan bagi para narapidana yang terinfeksi.
dr. Diana Tri Ratnasari, Sp.KK, dokter Spesialis Kulit dan Kelamin selaku penanggung jawab Kegiatan dan Dosen FKUWKS, menyatakan
, “Kami merasa sangat bangga bisa berkontribusi dalam upaya menuju Indonesia Bebas Skabies 2030,” ujar dr. Diana seraya menambahkan bahwa Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah salah satu bentuk komitmen UWKS untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
” Teruutama kepada mereka yang berada dalam situasi yang mungkin lebih rentan terhadap infeksi kulit seperti skabies ,” tuturnya.
Program ini mencakup serangkaian kegiatan seperti penyuluhan mengenai skabies, cara mencegah penularan, dan langkah-langkah pengobatan yang tepat. Selain itu, tim medis dari FKUWKS dan RSUD Bangil akan memberikan pengobatan kepada para narapidana yang terinfeksi, sesuai dengan pedoman medis yang berlaku.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para penghuni lapas , masyarakat, dan upaya nasional dalam memerangi infeksi skabies.
FKUWKS mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam keberhasilan program ini. “Kami berharap bahwa dengan upaya bersama, kita dapat mencapai visi Indonesia Bebas Skabies 2030,” tandas dokter Diana ( Ery)
More Stories
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum
Indonesia – PEA Tegaskan Kerjasama Transformasi Energi Berkelanjutan