Surabaya, (18/1). Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bulan K3 hingga saat ini selalu diperingati dari tanggal 12 Januari sampai 12 Februari setiap tahunnya. Hal inilah yang mendorong PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) untuk menyelenggarakan kampanye Bulan K3 Nasional di seluruh unitnya. Mengusung tema “Penerapan Budaya K3 Pada Proses Bisnis Pembangkit Tenaga Listrik Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di era Digitalisasi”, PJB membuka bulan K3 pada Selasa (18/1) yang dihadiri EVP K3L PT PLN (Persero), Direksi PJB, Senior Leader, serta seluruh unit yang dikelola oleh PJB.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) memiliki aspek penting dalam melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Ini merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja. Filosofi dasar K3 adalah menjamin keutuhan dan kesempurnaan pekerja dalam menjalankan pekerjaannya melalui perlindungan K3, dengan melakukan upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
Di lingkungan PJB, budaya K3 telah menjadi fundamental dalam prioritas strategi bisnis PJB dalam upayanya menjadi perusahaan terdepan dan terpercaya dalam bisnis energi berkelanjutan di Asia Tenggara. Menjalankan proses bisnis berbasis K3 menjadi komitmen bersama seluruh jajaran direksi dan karyawan PT PJB di seluruh wilayah operasi kerjanya.
Direktur Operasi 2 PT PJB, Rachmanoe Indarto yang membuka Bulan K3 menyampaikan bahwa di tahun 2022, pelaksanaan Bulan K3 di lingkungan PJB akan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan selama kurang lebih 1 bulan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam implementasi K3. Sejumlah lomba turut digelar oleh PJB dalam mengkampanyekan K3 selama sebulan ini. Lomba yang diselenggarakan diantaranya lomba upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19, lomba Poster Kampanye K3, lomba Kaizen 5S Pemanfaatan Limbah Non B3, lomba Unique Safety Culture, lomba Implementasi Program K3 Korporat, lomba implementasi program K3 Korporat (Unit PJBS), lomba Process Safety dan Permit to Work serta lomba Simulasi tanggap Darurat.
“Jangan pernah merasa lelah dalam mengimplementasikan budaya K3. Jangan pernah lelah dalam mengutamakan K3 karena bisnis yang baik adalah bisnis yang tetap mengutamakan K3 agar kondisi aman, andal dan ramah lingkungan senantiasa tercipta,” tegas Rachmanoe.
Lebih lanjut Rachmanoe juga menyampaikan apresiasi atas seluruh komitmen serta kontribusi seluruh karyawan PJB dalam implementasi budaya K3. Berkat komitmen dan kontribusi tersebut pada tahun 2021 PJB berhasil meraih nihil lost injury, dan 8 Unit PJB juga berhasil mendapatkan penghargaan Subroto Award. Ia mengajak semua karyawan agar menjaga dan jangan pernah meninggalkan K3 untuk mewujudkan nihil kecelakaan kerja dan nihil penyakit akibat kerja.
Komang Parmita selaku EVP K3L PT PLN (Persero) juga menyampaikan pentingnya K3 yang telah menjadi komitmen Direksi PLN Group, bahwa tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia. Ia mengajak semua pihak untuk memviralkan komitmen ini agar selalui diingat oleh para pekerja.
Diingatkan bahwa K3 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ESG( Environment Social and Government) rating yang menjadi isu dalam masa transisi energi seperti saat ini. K3 menjadi salah satu parameter dalam pengukuran sosial.
“Bila angka kecelakaan kita tinggi maka risiko ESG kita tinggi. Dampaknya green funding akan sulit didapatkan. Atau dengan risiko yang besar maka suku bunga yang didapatkan juga akan sangat besar,” tutur Komang.
Komang berharap agar PJB bisa terus menguatkan pengelolaan K3 dan menjaga kesiapsiagaan sebaik-baiknya guna mewujudkan zero accident. PJB diharapkan bisa menjadi rujukan dan benchmark K3 di PLN Grup melalui segenap prestasi yang telah berhasil diraihnya. (*/Ro)
More Stories
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum
Indonesia – PEA Tegaskan Kerjasama Transformasi Energi Berkelanjutan