Surabaya – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan dilaksanakan secara virtual bertempat di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya (07/09/2021).
Selain sebagai bentuk kewajiban perusahaan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat secara teratur dan berkala, kegiatan Public Expose ini juga merupakan kesempatan bagi bank jatim untuk menjelaskan kepada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan. Pemaparan tersebut nantinya juga dapat digunakan oleh para investor sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Busrul Iman, Direktur Utama Bank Jatim mengatakan bahwa pandemi yang telah berjalan selama kurang lebih 2 tahun ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami kontraksi. Namun Indonesia berhasil keluar dari kondisi tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2021. Berdasarkan data statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik pada semester I 2021, begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,05% (YoY).
“Bank Jatim menjawab tantangan selama pandemi dengan menunjukkan kinerja yang positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset bankjatim tercatat Rp. 95,48 triliun atau tumbuh 26,90%, laba sebelum pajak bankjatim tembus Rp. 1,04 Triliun atau tumbuh 5,56% (YoY) sedangkan laba bersih bankjatim tercatat Rp. 803 Miliar atau tumbuh 4,32%. Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 27,36% (YoY) yaitu sebesar Rp. 81,52 triliun,” urainya.
Meskipun masih di tengah-tengah pandemi, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 8,72% (YoY) atau sebesar Rp. 42,60 triliun.
“Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 14,62% (YoY) atau tercatat Rp. 7,25 Triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 13,39% atau tercatat Rp. 10,63 Triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26% atau tercatat Rp. 24,72 Triliun,” jelasnya.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2021 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,54%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 2,31%. Selama pandemi, Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit. Sampai dengan Juni 2021, bankjatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp. 2,56 Triliun atau 6,02% dari total penyaluran kredit Bank Jatim.
“Pandemi Covid-19 yang melanda dunia menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan. Namun demikian pertumbuhan di atas menegaskan bahwa situasi Covid-19 tidak menjadi kendala yang signifikan bagi Bank Jatim, melainkan suatu tantangan dan peluang yang harus dihadapi. Bank Jatim bersyukur masih mampu memberikan kinerja yang positif, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.” papar Busrul Iman.
Selama pandemi, Busrul Iman fokus pada peningkatan transformasi Digital Banking. JConnect yang merupakan branding digital banking Bank Jatim menjadi salah satu komitmen Bank Jatim untuk menghubungkan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan perbankan. JConnect hadir untuk memperkuat 3 (tiga) pilar penting yang saat ini terus dikembangkan oleh Bank Jatim, antara lain pilar Pemerintah Daerah & ASN, UMKM, serta Masyarakat Umum.
“Dengan kata lain, bankjatim berkomitmen untuk hadir dan terus mengembangkan inovasi layanan digital perbankan kepada tiga pilar penting tersebut,” tegasnya.
Sebagai Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat serta sebagai upaya membantu penanggulangan dampak pandemi Covid-19, Bank Jatim menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan khususnya di bidang kesehatan. Beberapa sarana kesehatan seperti bantuan mobil PCR, Ambulan, Ventilator, masker medis, APD, alat rapid test dan masih banyak lainnya menjadi bentuk CSR yang disalurkan Bank Jatim selama pandemi.
Bank Jatim menjawab tantangan dalam melayani masyarakat dengan terus menghadirkan inovasi – inovasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di masa pandemi. Saat ini Bank Jatim telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi mobile, dimana nasabah dapat tetap bertransaksi tanpa harus datang ke kantor cabang. Salah satu contohnya adalah JConnect mobile, fitur-fitur pada aplikasi ini selalu diperbarui sehingga lebih memudahkan nasabah Bank Jatim dalam bertransaksi keuangan dimanapun dan kapanpun berada. Bank Jatim juga memiliki fasilitas lain seperti JConnect e-loan dan JConnect e-kmg, dengan cukup dirumah saja, nasabah dapat tetap menikmati layanan pembiayaan dari bank jatim.
Bank Jatim yang merupakan “bank” nya masyarakat Jawa Timur, saat ini komposisi kepemilikan saham mayoritas adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kepemilikan saham 51,13 % dan 28,35 % dimiliki Pemda Kota/Kab di Jawa Timur. Sejak melakukan IPO pada tahun 2012 lalu, saat ini jumlah investor naik 859% yang didominasi oleh investor individual lokal. Pembagian dividen per lembar juga terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
“Pembagian Dividen Tahunan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah juga merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan produk, layanan, serta fasilitas bankjatim memiliki peran penting dalam peningkatan perekonomian di Jawa Timur. Kini saatnya anda menjadi ikut mengambil peran dalam mewujudkan Jawa Timur yang Sejahtera,” pungkas Busrul Iman. (Ro)
More Stories
Disbudpar Jatim Gelar Festival Wisata Mancing Jawa Timur di Kolam Pancing Mega Prima Fishing Sidoarjo
Jatim Dikunjungi 36 Negara, Saksikan Pilkada Serentak 2024
Menag Nasaruddin Ajak Jemaah Umrah Doakan Indonesia dan Palestina