Surabaya, KabarGRESS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat bahwa pada Maret 2021 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,11 persen, atau dari 105,25 pada bulan Februari 2021 menjadi 105,37 pada pada Maret 2021.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan, dari delapan kota Indeks harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,45 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08 persen.
“Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2021 sebesar 0,65 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,29 persen,” ungkap Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dalam pers rilis cecara virtual, Kamis, (01/04/2021).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,12 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen.
Empat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen, kelompok transportasi sebesar 0,19 persen, kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,44 persen.
Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2021 antara lain: cabai rawit, tahu mentah, bawang merah, pepaya, melon, ayam hidup, minyak goreng, semangka, nangka muda, air kemasan.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga pada maet 2021 adalah : mobil, emas perhiasan, telepon seluler, cabai merah, daging ayam ras, pisang, ikan mujair, cumi-cumi, beras dan mentimun.
Selama Maret 2021, dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandung yaitu sebesar 0,15 persen, kemudian diikuti Serang sebesar 0,12 persen, Surabaya sebesar 0,09 persen, Semarang dan Yogyakarta masing-masing sebesar 0,08 persen, serta DKI Jakarta sebesar 0,06 persen.
Sedangkan inflasi Tahun Kalender (Januari – Maret 2021) menunjukkan seluruh ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi Tahun Kalender ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Yogyakarta dan Serang yaitu masing-masing sebesar 0,76 persen, diikuti Surabaya sebesar 0,74 persen, Semarang sebesar 0,39 persen, DKI Jakarta sebesar 0,38 persen, dan Bandung sebesar 0,34 persen. (ro)
More Stories
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas
Peringatan HKN 2024, Pj. Gubernur Jatim Komitmen Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
SIAP MENANGKAN PILKADA PDIP GELAR PELATIHAN SAKSI