Surabaya, KabarGRESS.com – PT Pembangkitan Jawa-Bali melakukan simulasi penggunaan alat deteksi Covid-19 buatan buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C-19 di Kantor Pusat PT PJB yang berada di Jalan Ketintang Baru no 11 pada hari Jumat (19/3).Simulai GeNose C-19 ini berjalan lancar dan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
Direktur SDM dan Administrasi, Karyawan Aji dan Direktur Operasi 1, Rachmanoe Indarto menjajal langsung alat deteksi yang hanya membutuhkan kantong udara khusus dan ditiup secara langsung tersebut.
“PT PJB sudah memulai memanfaatkan Ge Nose sebagai salah satu alat screening dalam pendeteksian Covid-19 dan upaya yang kami laksanakan sebagai mitigasi terhadap pandemi ini. Ini merupakan yang pertama di PLN Group setelah sebelumnya, Ge-Nose 19 telah diterapkan pada instansi BUMN lain seperti KAI dan Angkasa Pura 1”, ungkap Karyawan Aji setelah melakukan tes tersebut.
Sehari sebelumnya, Kamis (18/3) telah diambil uji coba Sebanyak 250 kantong udara Ge-Nose 19 yang diambil dari karyawan PT PJB Kantor Pusat yang sedang melaksanakan Work From Office (WFO).
PT PJB akan melakukan simulasi penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 di seluruh unit pembangkit yang dikelola dan dilakukan secara bertahap. Simulasi ini merupakan tahap persiapan yang dilakukan PT PJB sebelum nantinya diputuskan mengenai kelayakan implementasi GeNose C-19 sebagai salah satu alat deteksi Covid-19 di instansi-instansi.
Alat deteksi COVID-19 GeNose ini telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan, dan sudah bisa diproduksi serta digunakan oleh masyarakat untuk skrining virus Corona. Proses pengambilannya dilakukan melalui sampel napas dikumpulkan pada plastik atau balon yang kemudian akan dimasukkan ke dalam sensing unit, yang memiliki puluhan sensor udara. Dengan sensor tersebut dengan pendekatan Artificial Intelligence (AI) akan dideteksi partikel atau VOC (Volatile Organic Compound) yang dikeluarkan spesifik oleh pengidap COVID-19
Berbeda dengan alat tes Corona yang sudah lebih dulu digunakan, GeNose ini tidak mendeteksi keberadaan virus Corona COVID-19 di dalam tubuh. Alat ini hanya mendeteksi partikel atau senyawa yang memang secara spesifik dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi COVID-19. (Ro)
More Stories
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas
Peringatan HKN 2024, Pj. Gubernur Jatim Komitmen Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
SIAP MENANGKAN PILKADA PDIP GELAR PELATIHAN SAKSI