Surabaya, KabarGress.Com – Karate Kyokushin mulai menjadi idola warga Indonesia. Karate yang menganut prinsip full body contact telah dikukuhkan keberadaannya di Indonesia, selanjutkan karate kyokushin ini juga akan berdiri di provinsi-provinsi di Indonesia.
“Hari Ini (9/2/2019) sebagai hari pengukuhan keberadaan karate kyokushin Indonesia,” kata Ketua Dewan Pembina Star of Kyokushin Indonesia, Shihan Dicky Setyawan saat Pengukuhan Pengurus Star Of Kyokushin Indonesia di Trawas, Jawa Timur.
Dicky yakin karate ini akan berkembang pesat, karena karate ini mengandalkan full body contact atau semua serangan lawan langsung mengenai tubuh tanpa pelindung. Keberadaan karate ini langsung mendapat respon positif dari masyarakat, apalagi masyarakat yang menyukai andrenalin tinggi. Mereka menjadikan kyokoshin karate sebagai pilihan pelatihan bela diri untuk melindungi dirinya. “Kami telah berikrar, saya yakin karate kyokushin ini bakal berkembang pesat,” ucapnya.
Dicky mengatakan, karate jenis ini sangat menarik karena tidak ada pelindung. Kyokushin hanya mengenal protector untuk kemaluan. hal ini membuat banyak sekali serangan bertubi-tubi masuk ke badan karateka. Ketika pertandingan pun seringkali suara dentuman seiken (kepalan tangan) yang menghantam dada lawan terdengar keras sekali. Suara itu diperkeras dengan rongga udara pada paru-paru sehingga terdengar makin keras.
Fakata itulah yang membuat nama kyokushin terdengar seram dan mematikan. Hal ini dikarenakan pendirinya, yaitu Grand Master Masutatsu Oyama yang memang melatih dirinya dengan sangat keras dengan menggunakan kerasnya alam sebagai media latihan. Masutatsu Oyama pun mendirikan kyokushin dengan standardnya sendiri, yaitu keras dan efektif. Angka drop out yang tinggi pada sekolahnya juga menandakan bagaimana kerasnya latihan di zaman beliau. “Proses latihan dilakukan secara bertahap,” ucap Dicky.
Latihannya, ujar dia, akan melatih teriakan yang memperkuat rongga paru-paru dan urat-urat halus di seluruh badan. Kemudian latihan serangan, baik berupa kumite kosong, ataupun dengan sasaran. Setelah itu latihan benturan, disusul dengan jual beli serangan dengan 30 persen tenaga. Kemudian barulah kalau warga sudah siap dan mau, warga mulai dilatih kumite. Semua ini sebagai bekal fisik maupun mental agar warga kyokushin siap untuk melangkah ke sistem kumite yang keras. Dan persiapan ini juga membuat warga kyokushin tidak secara brutal menyerang tanpa mengerti tehnik menyerang yang baik dan efektif. “Jadi kyokushin ini memang memiliki sistem beladiri yang keras, tapi tidak brutal,” paparnya.
Ketua Dewan Pengawas, SS. Eddy Wahyudi menambahkan, sistem kyokushin memang sangat keras, sehingga jika mengetahui kulit luarnya saja maka akan menjadikan salah persepsi. “Seringkali kita lihat karateka yang hanya menyerang dengan serangan yang kaku dan sangat monoton. Pukul, pukul, tendang. Pukul, pukul, tendang. Ada juga yang hanya bermodal power, serangannya hanya menerjang dan memukul sekenanya, tidak ada sasaran vital yang ditargetkan. Karateka itu akan terlihat jelek dilihat, dan jika gaya itu dipertahankan, maka tehnik kumitenya tidak akan membaik. Tehnik yang benar adalah melancarkan serangan dengan efektif, dan tidak asal obral serangan,” katanya.
Eddy mengatakan, ada banyak alasan karateka lebih suka memukul daripada menendang. Karena berkaitan dnegan stamina, karena ketika memukul, bobot tubuh yang harus digerakkan hanyalah lengan, sedangkan jika tendangan, maka yang harus digerakkan adalah seluruh kaki dan sedikit badan. Tenaga untuk melakukan tendangan bisa antara 2-4 kali dari pukulan. Kemudian kevcepatan serangan dengan tangan lebih baik, karena selain posisi tangan dekat dengan tubuh lawan, karena posisi tangan lebih dekat dengan tubuh lawan dan lebih cepat dilontarkan.
Sebenarnya power tendangan dari para karateka ini sangat keras. Dan setiap atlet karateka selalu mempunyai tendangan yang bagus dan terasah dengan baik. Hanya saja, para karateka hanya akan mengeluarkan tendangan ini untuk momentum yang benar-benar baik dan efektif. Sehingga walaupun tendangan hanya keluar sedikit, tapi rata-rata berbobot dan membuat KO lawan. “jadi ada teknik-teknik yang memang haraus diketahui dengan benar,” papar Edy. (Tur)
More Stories
Pj Gubernur Adhy Apresiasi Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Jatim Terbanyak se-Indonesia
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
Menpar: Potensi Wisata Bali Utara dan Barat Belum Digali dan Disentuh Wisatawan