Surabaya, KabarGRESS.com – Bertempat di Hotel Bumi Surabaya, Jumat, 25 Mei 2018, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi lndonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai ‘Tantangan Pengelolaan Keuangan Haji.”
Kegiatan ini selain dihadiri Pengurus ISEI Cabang Surabaya, Pengurus MES (Masyarakat Ekonami Syariah) Jawa Timur, dihadiri juga oleh sekitar 150 an undangan dari Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dihadiri juga oleh Plt. Kepala Badan Pelaksana BPKH, Dr. Anggito Abimanyu dan anggota Badan Pelaksana BPKH Rahmat Hidayat. Hadir juga dalam kegiatan ini Asosiasi Travel, Akademisi di Jawa Timur, OJK (Otorifas Jasa Keuangan), Bank Indonesia serta para Undangan media.
FGD ini diselenggarakan dalam rangka melaksanakan pengelolaan keuangan haji. Sebagaimana undang-undang, Pengelolaan Keuangan Haji harus berasaskan pada: Prinsip Syariah; Prinsip Kehati-hatian ; Memberi Manfaat; Prinsip Nirlaba; Transparan; Akuntabel. Pengelolaan Keuangan Haji bertujuan untuk meningkatkan: (1) Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji (2) Rasionalitas dan Efisiensi penggunaan BPIH (3) Manfaat Bagi Kemaslahatan umat Islam.
Forum Group Discussion (FGD) ini diawali dengan pemaparan mengenai Kajian Tantangan Pengelolaan Keuangan Haji. Saat ini terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan keuangan haji, antara Iain: (1) Selisih antara biaya operasional! haji dengan penerimaan oleh Jemaah.
(2) Selisih biaya aperasional ditutupi dengan subsidi nilai manfaat Jamaah tunggu (3) Kenaikan biaya operasional dan mismatch nilai tukar antara pendapatan dan biaya operasional haji (4} lnstrumen penempatan/investasi keuangan haji di pasar keuangan/invesfasi syariah yang relatif terbatas.
Terkait hal tersebut, beberapa Iangkah Prioritas Jangka Pendek yang perlu dilaksanakan oleh BPKH yaitu: (1) Investasi pada instrumen yang aman, optimal dan likuid (2) Meningkatkan Dana Kelolaan BPS-BPIH (3) Kerjasama dalam lnvestasi di Arab Saudi (4) Melakukan upaya efisiensi pelayanan dan (5) Desain virtual account uang kredibel.
BPKH telah mendukung Kemenag untuk melakukan Pembayaran operasional Haji dan Pengembalian BPIH Khusus kepada travel-travel Haji. BPKH juga ditugaskan melakukan Pengadaan mata uang Reyal untuk Operasional Haji di Arab Saudi.
Saar ini, BPKH sedang melakukan penjajagan lnvestasi di Surat Berharga Syariah Negara dan Investasi Langsung di Hotel dan Katering di Arab Saudi.
Pada even ini, BPKH juga akan bekerjasama dengan ISEI Surabaya dan MES Jawa Trmur serta dengan dunia Akademik dan Ormas dalam hal melaksanakan kajian-kajian tentang keuangan haji, pelaksanaan program-program kemaslahatan pemberdayaan umat dengan dukungan salah satunya dari prodi keuangan syariah yang inline dengan program BPKH tersebut.
Plt. Kepala Badan Keuangan Haji, Dr. Anggito Abimanyu menyambut gembira kerjasama untuk “Kajian Keuangan Haji”. “Kerjasama kajian dan hasil dari Kajian tersebut dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas Pengelolaan Keuangan Haji dan mampu memperkaya wawasan akademik di bidang Keuangan Syariah dan investasi Syariah,” tandasnya. (ro/t ur)
More Stories
Badilum Pembinaan Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri di Wilayah Jawa Timur
Dahlan Iskan Hadir Sarasehan Interaktif Ditjen Badilum
Indonesia – PEA Tegaskan Kerjasama Transformasi Energi Berkelanjutan