Komisi D Menilai Gedung THR Sudah Saatnya Revitalisasi

Surabaya, KabarGress.Com – Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi memandang Taman Hiburan Remaja (THR) perlu revitalisasi. Pasalnya, beberapa gedung pertunjukan, seperti ludruk, ketoprak, wayang sudah tidak layak.

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, revitalisasi sudah cukup mendesak. Kota pahlawan butuh ikon seni yang bisa menjadi destinasi wisata. Gedung THR diketahui digunakan untuk pertunjukan kesenian teater.

“Seni di Surabaya itu ikon, kalau tidak difasilitasi itu eman,” ujarnya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama rombongan Komisi D, dan Disbudparta ke THR, Rabu (23/5/2018).

Ketua Komisi D Agustin Poliana menambahkan, sidak dilakukan karena ini ingin melihat langsung kondisi bangunan yang merupakan salah satu aset Pemkot Surabaya. Karena pada bulan April 2019 nanti bakal dikembalikan pengelolaannya dari PT Sasana Boga ke Pemkot Surabaya.

“Kan april 2019 nanti sudah habis, maka kami ingin melihat langsung kondisi gedungnya karena laporan yang kami terima katanya sangat kumuh, makanya kami sengaja melibatkan teman media saat meninjau langsung,” terangnya.

Tidak hanya itu, komisi D juga meminta kepada pemkot, apakah pelaksanaannya melalui Disbudparta atau Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, agar segera memulai pembuatan DED revitalisasi gedung tersebut sejak awal, termasuk peruntukan kedepannya.

“Kalau Wali Kota akan memindahkan kegiatan pementasan budaya di THR seperti ludruk, ketoprak, wayang orang dan stan ke gedung tersebut, tetap saja masih memerlukan pembenahan di beberapa tempat dan itu menyangkut soal anggaran,” tegas Poliana.

Politisi perempuan PDI Perjuangan yang telah bertahan selama empat periode di DPRD Surabaya ini berharap, perencanaan dan penganggarannya tidak terlambat. Karena akibatnya realisasi revitalisasi gedung tersebut masih harus menunggu anggaran berikutnya.

“Kalau menunggu lagi, kondisinya akan semakin parah karena tidak terurus, maka sebaiknya kita songsong saja serah terima itu dengan perencanaan dan dukungan anggaran yang matang,” pungkasnya. (Tur)