22/11/2024

Jadikan yang Terdepan

April 2018, Jawa Timur Mengalami Inflasi 0,18 Persen

 

Surabaya, KabarGRESS.com – April 2018, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau lebin tinggi dibandingkan inflasi nasional periode yang sama sebesar 0,1 persen. Meskipun inflasi Jawa Timur lebih tinggi dari nasional, tetapi harga dari berbagai kebutuhan pokok di Jawa Timur cukup terkendali.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan inflasi April 2018 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017, dimana pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,29 persen.

“Apabila dilihat trend musiman setiap bulan April selama sepuluh tahun terakhir (2.009-2018) telah terjadi enam kali inflasi dan empat kali deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada April 2015 sebesar 0,39 persen dan deflasi tertinggi yaitu sebesar 0,47 persen terjadi pada bulan April 2009,” kata Teguh, di kantornya Surabaya, Rabu (2/5/2018).

Selama April 2018, dari tujuh kelompok pengeluaran semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi adalah kelompok sandang sebesar 0,30 persen sedangkan kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah pendidikan, rekreasi, dan olahraga senesar 0,03 persen.

Komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi di April 2018 ialah bawang merah, daging ayam ras dan bensin. Sedangkan yang bemberikan andil deflasi adalah beras, cabai rawit dan bawang putih. Komoditas lain yang juga turut menyumbang inflasi adalah kenaikan harga komoditas bensin, karena terhitung mulai tanggal 24 Maret 2018 pemerintah secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak non subsidi jenis pertalite.

Laju inflasi tahun kalender Jawa Timur pada April 2018 mencapai 1,01 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun  atau april 2018 terhadap April 2017 mencapai 3,05 persen. Pada April kelompok inti mengalami inflasi 0,15 persen, komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,20 persen sedangkan komponen yang bergejolak mengalami deflasi 0,31 persen. (ro)