Surabaya, KabarGRESS.com – Ekonomi global selama tahun 2017 menunjukkan momentum pemulihan dan mengindikasikan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan semula. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah, pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia & Otlook Pereknomian 2018, di Ballroom Sangrilla Hotel, Rabu (13/12).
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, beserta dengan jajaran pimpinan daerah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Perbankan, Akademisi, Pengusaha dan Asosiasi.
Masih menurut Difi, sejalan dengan kondisi tersebut, ekonomi domestik turut mengalami momentum pemulihan di tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 diperkirakan sebesar 5,1% dengan tingkat inflasi diperkirakan terjaga pada level rendah, di sekitar 3,0-3,5%.
Sementara itu, walaupun tumbuh lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2016 (5,5%), ekonomi Jawa Timur diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0-5,4% pada tahun 2017. Tingkat inflasi sampai akhir tahun diperkirakan terkendali di rentang 3,8-4,0% dan Stabilitas Sistem Keuangan Jawa Timur dalam kondisi terjaga, dengan peningkatan kinerja kredit dan dana pihak ketiga yang cukup baik, dan risiko kredit terkendali.
“Tantangan yang dihadapi perekonomian Jawa Timur terutama disebabkan oleh Konsumsi Rumah Tangga sebagai kontributor utama ekonomi Jawa Timur masih belum sekuat pola normalnya. Dari sisi sektoral, kontribusi dan daya dukung sektor pertanian terhadap perekonomian juga semakin melambat,” jelasnya.
Jika di tahun 2011 sektor pertanian mampu tumbuh di kisaran 4%-5% (yoy), di tahun 2017 secara kumulatif hanya tumbuh 1,65%. Oleh sebab itu, Difi A. Johansyah menyampaikan bahwa “sumber-sumber pertumbuhan baru perlu segera dikembangkan”.
Berdasarkan riset dan kajian Bank Indonesia, terdapat 3 (tiga) industri potensial kompetitif daerah yang berpotensi dikembangkan di Jawa Timur yaitu industri pengolahan ikan dan biota laut, industri galangan kapal, dan industri pariwisata.
“Meskipun perekonomian masih dihadapkan pada berbagai tantangan di tahun 2018, Bank Indonesia optimis kondisi perekonomian Indonesia masih kondusif. Perekonomian Jawa Timur diyakini mampu mencatat perbaikan pertumbuhan di tengah berbagai tantangan yang ada, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2018 mencapai 5,2-5,6%,” tandas Difi.
Sementara itu, kredit dan pembiayaan diperkirakan tumbuh di kisaran 10-12%, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 9-11%. Adapun inflasi diperkirakan masih terkendali di kisaran 3,5±1%, sejalan dengan sinergi berbagai pihak dalam mengendalikan inflasi Jawa Timur.
Optimisme pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun 2018, didukung upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan investasi, yang diyakini tetap tumbuh tinggi, didukung oleh pembangunan proyek infrastruktur, seperti jalan tol Trans Jawa maupun non Trans Jawa, serta pembangunan bandara dan pelabuhan. Peran aktif dan kontribusi berbagai pihak terkait, dinilai mampu mengantarkan ekonomi Jawa Timur tetap tumbuh positif ditengah berbagai tantangan yang ada.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur turut memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap kontribusi pengusaha yang telah menjadi mitra informasi terbaik, pelapor terbaik dan responden survei terbaik Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur selama tahun 2017.
Dalam sambutannya, Soekarwo menyampaikan bahwa Jawa Timur menjadi peringkat 1 dalam tingkat kemudahan berbisnis (ease of doing business) tahun 2017, dari 3 (tiga) aspek yaitu daya tarik investor, keramahan bisnis serta kebijakan yang kompetitif.
Hal ini diharapkan dapat mendorong minat pengusaha dan investor untuk meningkatkan investasi di Jawa Timur. Kolaborasi pemerintah dan swasta juga perlu terus ditingkatkan, untuk mendukung terciptanya sumber-sumber pembiayaan baru pembangunan ekonomi Jawa Timur melalui program Public Private Partnership dan Corporate Bond untuk mendorong akselerasi perkembangan ekonomi Jawa Timur ke depan.
Mengingat tantangan yang berat untuk Jawa Timur kedepan maka Gubernur mengharapkan semua pihak terus meningkatkan sinergi antar seluruh institusi untuk mewujudkan Indonesia dan Jawa Timur yang semakin makmur, inklusif, sejahtera, dan berkeadilan. (ro)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa