Surabaya, KabarGress.Com – Achmad Firdaus Assabil, atlet panahan cilik Kota Surabaya yang mampu menorehkan banyak prestasi di berbagai ajang kejuaraan. Meski baru berusia 12 tahun, namun sejumlah medali telah diraihnya.
Achmad Firdaus Assabil menceritakan, beberapa prestasi yang pernah dicapai di Cabang Olahraga Panahan, diantaranya, Juara 1 Surabaya Eksebition Program di Tahun 2016, Juara 2 Bogor Open 2017 dalam event nini ia berkesempatan memanah bersama Presiden Jokowi, Juara 2 Surabaya Internasional junior Champhionship Tahun 2017, Juara 1 Piala Walikota Kediri Tahun 2017, dan Juara 2 Surabaya Eksebition Stage 2 Tahun 2017.
“Terakhir mendapatkan 2 medali perak dan 1 perunggu pada Pekan Olahraga SD/MI se- Jawa Timur di Lumajang,” tutur Siswa SD Al Hikmah Surabaya saat ditemui di Lapangan Panahan KONI Jatim, Minggu (26/11/2017).
Assabil mengungkapkan, menekuni Cabang Panahan sekitar setahun. Ketertarikannya menekuni olahraga memanah, setelah menyaksikan Film “ The Message” yang menceritakan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SWA, dan diinspirasi oleh prestasi atlet Panahan Indonesia yang mampu mengalahkan rangking satu dunia Panahan di Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
“Waktu itu jadi trending topic dan viral. Itu yang juga membuat aku tertarik (Panahan),” ujar siswa yang selalu meraih rangking satu di kelasnya.
Putra Achmad Basjori dan Retno Mardiningsih ini tak hanya atlet berprestasi di cabang olahraga panahan. Di bidang akademik, Achmad Firdaus Assabil juga mampu menorehkan sederet prestasi. Beberapa prestasi tersebut, yakni Jauara Harapan Olimpiade Science Tahun 2017, juara 3 Lomba Pidato Se-Surabaya, Juara lomba Tahfidz dan cerdas cermat tentang agama, Juara Pildacil (Pemilihan Dai Cilik Se- kecamatan Gayungan, Juara 2 Show and Tell yang diselengarakan Lembaga Indonesia Amerika. Ia menyampaikan, agar bisa meraih prestasi di bidang olahraga dan akademik harus focus.
“Jika di sekolah gak boleh mikir panahan, sebaliknya waktu latihan gak usah mikir sekolah,” paparnya.
Assabil mengatakan, di cabang olahraga panahan merupakan ajang adu mental antar atlet. Berdasarkan pengalamannya, banyak atlet sewaktu pertandingan tembakannya jatuh, karena berambisi menang demi meraih hadiah. Padahal, olahraga panahan memerlukan konsentrasi dan kefokusan.
“Tetap tenang, gak boleh mikir hadiah, yang kita pikirkan kebanggaan dan kesuksesan tim,” katanya.
Ia mengakui, harus pandai membagi waktu agar bisa sukses di olah raga panahan dan akademik. Karena kesibukannya di sekolah, waktu latihan di lapangan panahan KONI Jatim hanya 2 kali seminggu. Padahal, sesuai standar porsi latihan seminggu sebanyak 5 kali.
“Untuk itu, saya juga latihan di rumah,” tegas Assabil, yang bercita-cita menjadi perakit pesawat terbang seperti Presiden Ketiga RI BJ Habibie.
Pelatih Panahan, Huda Sarbiantoro mengaku, dirinya memberi Assabil porsi latihan di rumah, karena kesibukannya di sekolah yang menyebabkan waktu berlatihnya di lapangan yang terbatas. Namun demikian, dirinya terus memantau perkembangan selama yang bersangkutan berlatih di rumah.
“Sebenarnya kalau ingin maksimal lebih baik latihan di sini (Lapangan KONI Jatim),” ujarnya.
Namun, Huda mengakui, Achmad Firdaus Assabil adalah atlet berpotensi, karena memiliki fisik dan mental bertanding yang bagus. Ia optimis, Assabil bisa menjadi atlet panahan andalan jika tekun berlatih. (tur)
More Stories
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas
Peringatan HKN 2024, Pj. Gubernur Jatim Komitmen Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
SIAP MENANGKAN PILKADA PDIP GELAR PELATIHAN SAKSI