22/11/2024

Jadikan yang Terdepan

Polytron Raih Platinum di Indonesia Best Brand Award 2017

Jakarta, KabarGRESS.com – Bertempat di Shangri-La Hotel Jakarta, Polytron meraih penghargaan Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2017. Penghargaan platinum diraihnya setelah berhasil mempertahankan posisi selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2011 untuk perangkat Audio.

 

Polytron telah hadir sejak tahun 1975, selama kurun 42 tahun, Polytron  telah melahirkan produk Audio yang telah dikenal masyarakat, misal home theater, active speaker, subwoofer, hifi, BigBand, bluetooth speaker dan bluetooth headphone.

 

Eddy Ariawan selaku Product Manager Audio dari Polytron yang menerima penghargaan tersebut mengatakan bahwa Polytron tetap konsisten dengan tidak menghilangkan ciri khas audio racikan Polytron sejak dulu dan Polytron berusaha tetap mempertahankan eksistensi dan market share audio Polytron di pasar Indonesia di posisi 50% dengan menciptakan produk-produk baru dengan pembaruan teknologi dan inovasi.

 

Polytron juga merambah kategori terbarunya yaitu PMA atau biasa dikenal dengan multimedia speaker computer. Pada PMA ditanamkan  fitur unggulan Bluetooth V2.1 A2DP dapat memutar lagu dari gadget secara nirkabel dimana performa streaming dapat dinikmati  lebih baik. Fungsi Bluetooth tersebut dapat langsung dipilih dari pesawat PMA dengan menekan tombol berwarna biru atau dengan cara lain yaitu  dengan menggunakan tombol Mode untuk pengoperasian berbagai input lainnya. Untuk kemudahan lainnya, juga disematkan fitur Aux input.

 

Selain itu PMA juga  dikemas dan dilengkapi  dengan subwoofer yang berguna untuk meningkatkan suara bass khas bazzoke dan juga lengkap dengan speaker kiri dan kanan untuk output suara yang lebih kuat. PMA hadir dengan tiga varian yaitu PMA 9300; PMA 9502 dan PMA 9503.

 

Indonesia Best Brand Award yang merupakan  penelitian yang sudah berjalan tahunan tersebut sangat berguna untuk mengukur nilai suatu merek. Penelitian yang dilakukan MARS Indonesia tersebut bekerja sama dengan SWA, hasilnya  tentu dapat dijadikan barometer bagi pemegang merek untuk lebih peka terhadap pasar Indonesia, jelas Eddy. (ro)