Surabaya, KabarGRESS.com – Dalam upaya mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik di Pulau Madura sekaligus menjaga kehandalan listrik, PLN membangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) atau kabel listrik bawah tanah 150 kilo Volt (kV).
Kabel listrik ini membentang sepanjang 8,5 kilometer sirkit (kms) dari Kedinding, Surabaya hingga Tower di ujung jembatan Suramadu sisi Madura yang selanjutnya terhubung dengan jaringan transmisi 150 kV sebanyak 35 Tower menuju ke Gardu Induk (GI) Bangkalan, Madura.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, menjelaskan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) diharapkan dapat meningkatkan pasokan listrik ke Pulau Madura, sehingga dapat meningkatkan rasio elektrifikasi.
“Itu adalah Pembangunan jaringan tingkat tegangan tinggi. Untuk membuat, menambah keandalan pasokan listrik di Kepulauan Madura,” ungkapnya kepada RRI Surabaya, Rabu (13/7/2017).
Pada hari ini, Rabu (13/9/2017), Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, meresmikan dimulainya pengerjaan pembangunan kabel bawah tanah ini yang bertempat di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, dekat gerbang tol Suramadu sisi Madura.
Proyek kabel bawah tanah yang dibangun terdiri dari dua sirkit yakni sirkit 3 dan 4, bernilai 300 milyar rupiah dan diharapkan selesai pada Juni tahun 2018.
Kebutuhan listrik di Madura saat ini sebesar 140 MW yang dipasok oleh kabel bawah tanah sirkit 1 & 2 dengan kemampuan sebesar 200 MW. Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban dan menjaga kehandalan sistem di pulau Madura, pembangunan sirkit 3 & 4 menjadi salah satu solusi disamping rencana PLN membangun pembangkit di Madura.
“Nanti dipasok dari antara GI (Gardu Induk) Kalisari, menuju ke Bangkalan dan pulau Madura pada umumnya,” papar Pinto.
Selain proyek kabel bawah tanah, pada kesempatan yang sama juga diresmikan beroperasinya Gardu Induk (GI) yang tersebar di Jawa Timur yakni GI Altaprima, GI Bambe, GIS Gunungsari, GI Jatigedong, GI Kraksaan, GI Gilitimur, GI Karangpilang.
“Proyek kabel bawah tanah dan Gardu Induk tersebar di Jawa Timur ini adalah bagian program 35.000 Megawatt yang sudah dicanangkan pemerintah pusat sebagai bentuk kerja nyata jajaran PLN untuk menerangi negeri,” tutur Direktur PLN Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan.
Djoko berharap dengan ketersediaan listrik yang cukup maka diharapkan dapat menarik minat para investor untuk membuka industri di Pulau Madura sehingga meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Madura.
“Selain itu juga untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Pulau Madura yang saat ini masih rendah yaitu 66% dibandingkan dengan rata-rata Nasional sebesar ±91%,” pungkas Djoko. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan