Masuki tahun kelima, Frisian Flag Indonesia perkuat komitmen dengan menjangkau 90 Sekolah Dasar di Jawa Timur
Surabaya, 12 September 2017, KabarGRESS.com – PT Frisian Flag Indonesia (FFI) melaksanakan Training of Trainers (ToT) bagi 270 guru Sekolah Dasar di Surabaya yang didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Surabayasebagai rangkaian kegiatan dari Gerakan Nusantaraseputar Pedoman Gizi Seimbang (PGS), pola hidup sehat dan aktif, dan kebaikan susu bagi tubuh. Secara nasional, perilaku konsumsi gizi seimbang pada anak-anak di provinsi Jawa Timur belum diterapkan secara optimal. Memasuki tahun kelima, Gerakan Nusantara yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kali ini mengusung konsep baru yang berfokus pada peningkatan jumlah peserta dan peningkatan peran guru.
Ir. Ahmad Syafiq, MSc, PhD selaku Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menerangkan, “Data status gizi anak umur 5-12 tahun secara nasional masih menunjukan angka prevalensi yang tinggi, di mana angka prevalensi pendek sebesar 30,7%, prevalensi kurus sebesar 11,2%, hingga prevalensi gemuk sebesar 18,8%. Jawa Timur dipilih sebagai fokus Gerakan Nusantara karena berdasarkan data status gizi anak umur 5-12 tahundi provinsi Jawa Timur menempatkan provinsi tersebut ke dalam daftar 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk di atas prevalensi nasional tersebut. Di kota Surabaya sendiri memiliki angka prevalensi pendek sebesar 12,7% dan angkaprevalensi gemuk sebesar 10,2%[1].”
Refa Griyanda selaku CSR Manager PT Frisian Flag Indonesia mengungkapkan, “Pendekatan melalui pelatihan guru (ToT) ini dipilihberdasarkan hasil studi Knowledge, Attitude, Practice(K-A-P) 2016 dari FFI dan Pusat Kajian Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat – Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) yang menunjukkan adanyapeningkatan hasil akhir keseluruhan program Gerakan Nusantara 2016 secara signifikan setelah 3 bulan. Selaras dengan komitmen Frisian Flag Indonesia, Nourishing by Nature, kami berupaya untuk terus menyediakan gizi terbaik serta meningkatkan status gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gaya hidup sehat dan aktif. Gerakan Nusantara turut dirancang untuk mendukung sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera dengan mengakhiri kelaparan dan malnutrisi hingga tahun 2030.”
“Kami selalu melakukan studi Knowledge, Attitude and Practice (KAP) secara berkelanjutan untuk mengukur efektivitas program Gerakan Nusantara dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, studi KAP dilakukan terhadap guru siswa di Jawa Timur selama tiga bulan, hasilnya menunjukkan bahwasebelum intervensi program dilaksanakan, perilaku dan pengetahuan gizi siswa di wilayah pinggiran kota masih belum merata dan tergolong rendah, dimana hanya 38.9% saja yang mengetahui isi pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS), dan bahkan kebiasaan berolahraga yang sesuai anjuran PGS tergolong sangat rendah di angka 5.9%. Metode intervensi di sekolah yang dilakukan telah berhasilmeningkatkan pengetahuan gizi dan perilaku hidup sehat aktif secara signifikan dan merata di semua kelompok, yang mengindikasikan keberhasilan pelaksanaan program Gerakan Nusantara ini.” Tambah Syafiq.
Rini Wulandari, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah SDN Perak Barat yang berpartisipasi dalam kegiatan ToT menyatakan, “Kami sangat menyambut baik inisiatif ini yang kelak akan menjadi bekal bagi para guru untuk dibagikan kepada murid-murid kami. Selain menjadi sosok teladan dan pengganti orangtua di sekolah, guru merupakan sosok yang mampu untuk memberikan pengaruh baik kepada siswa. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan makin diperkuat dengan bekal-bekal yang lebih baik dari sebelumnya bagi anak-anak kita yang kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan.”
Program Gerakan Nusantara 2017 menjangkau lebih dari 700 sekolah, lebih dari 8.000 guru, serta kurang lebih 500.000 siswa/i Sekolah Dasar yang tersebar di 24 kota di propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta; serta untuk pertama kalinya dilaksanakan di Riau (Pekanbaru), Jambi, dan Sumatera Barat (Padang). Serangkaian kegiatan terpadu disiapkan guna mengoptimalkan Gerakan Nusantara di masing-masing sekolah yang menjadi sasaran tujuan, di antaranya kegiatan edukasi dan pelatihan bagi guru, pemaparan dan edukasi di dalam kelas bagi guru dan siswa, aktivitas luar ruangan di sekolah, pembagian sampel susu, hingga pemantauan berkala.
“Kami berharap melalui komitmen ini dapat membantu mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak dan keluarga Indonesia. Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan berperan serta terhadap keberlanjutan dari komitmen jangka panjang kami, khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan daerah terkait lainnya, PKGK UI, dan seluruh guru di Indonesia,” tutup Refa. (ro)
More Stories
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara