Surabaya , KabarGress.com – Demi mewujudkan Jawa Timur yang sehat, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jatim siap terjun langsung untuk memberikan advokasi kepada masyarakat tentang pentingnya rumah layak huni.
Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jatim, Dra. Hj. Nina Kirana Soekarwo, M.Si saat Pembukaan Pelaksanaan program TP PKK Provinsi Jatim Advokasi Rumah Layak Huni dan Orientasi Peningkatan Kualitas Kader PKK dalam Pemanfaatan Lahan Melalui Program HATINYA PKK Bagi TP PKK Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2017 di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Jl. A. Yani Surabaya, Rabu (23/8).
Bude Karwo, sapaan akrab Ketua TP PKK Jatim mengatakan, pentingnya memberikan advokasi kepada masyarakat karena menyangkut derajat kesehatan keluarga. Rumah yang sehat akan menghasilkan keluarga yang sehat, baik secara fisik maupun mental. Begitu pula sebaliknya.
“Rumah yang tidak sehat akan menjadi sumber penyakit sehingga membuat penghuninya tidak sehat. Padahal sakit itu mahal dan menjadi beban bagi penghuni itu sendiri. Karena itu, kami siap memberikan advokasi dan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya rumah sehat bagi kehidupan” katanya.
Agar advokasi dapat berjalan sukses dan mengena, TP PKK akan melakukan pendekatan secara persuasif dengan memanfaatkan dasawisma, yakni kelompok ibu yang berasal dari 10 Kepala Keluarga (KK) rumah yang bertetangga. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa mengerti kriteria rumah layak huni.
Adapun kriteria tersebut, lanjut Bude Karwo, yakni memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian yang sesuai, dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
“Aspek tata ruang pun diperhatikan, seperti memiliki sekat-sekat untuk kamar, bahan bangunannya harus kuat, dan rumah itu cukup untuk aktivitas penghuninya” lanjutnya.
Masih menurut Bude Karwo, setelah masyarakat paham tentang pentingnya memiliki rumah layak huni, langkah selanjutnya adalah mendata jumlah rumah yang tidak layak huni dan menggandeng pemerintah dalam perbaikannya. Bude Karwo optimis apa yang dilakukan TP PKK akan mendapat sambutan positif dari pemerintah.
“Ini komitmen kami dalam membantu pemerintah, khususnya dalam program memperbaiki rumah tidak layak huni atau RTLH dimana Pemprov Jatim dengan TNI sejak Tahun 2009 sudah merenovasi sebanyak 203.841 rumah. Yang istimewa, program renovasi RTLH hanya ada di Jatim, di provinsi lain belum ada” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bude Karwo juga minta para kader TP PKK untuk terus berupaya menyukseskan program Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK. Program tersebut mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan lahan pekarangan di rumah dengan berbagai kegiatan positif.
Diantaranya, menanami lahan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), atau tanaman yang produktif yang bisa dijual. Seperti sayur-sayuran, buah-buahan, atau cabai-cabaian. “Dengan begitu, selain bisa memenuhi kebutuhan pangan, tanaman bisa menjadi tambahan penghasilan bagi ibu-ibu” katanya.
“Lahan pekarangan juga bisa dibuat kolam untuk budidaya perikanan, maupun diimbangi dengan membentuk Bank Sampah sehingga terdapat nilai tambah. Ini yang harus dilakukan oleh kader PKK agar kegiatan di rumah bisa menambah pendapatan sekaligus bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan keluarga” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Heru Tjahjono, dan 152 kader PKK dari TP PKK Jatim dan TP PKK kabupaten/kota se-Jatim. (hery)
More Stories
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas