Moskow , KabarGress.com – Investasi perusahaan Rusia Rosneft Oil Company di Tuban Jawa Timur senilai US $ 10 milyar, sejauh ini masih on the right track atau berjalan sesuai dengan perencanaan. Tahapan-tahapan yang harus dilalui, seperti feasibility study (FS) dan penyusunan basic design atau engineering sejauh ini sesuai dengan rencana.
Kepastian tersebut disampaikan Head of Refinary and Petrochemical Joint Projects Development Department, Alexander Zubchenko dan Market Expert Vladimir Zhiryakov pada saat pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo di ruang Goncharova, di Hotel Intercontinental Moskow. Pertemuan ini merupakan rangkaian kegiatan Pakde Karwo-sapaan Gubernur Jawa Timur dalam rangka promosi trade, tourism, and investment (TTI) di Rusia.
Tahun 2024, lanjutnya, direncanakan operasional kegiatan sudah beroperasi. 13 ribu pekerjaan akan tercipta untuk para generasi muda, khususnya Jatim, dari investasi gabungan antara PT Pertamina dan perusahaan ini.
Pekerjaaan-pekerjaan yang akan tercipta dari investasi ini, tambah Alexander, diantaranya engineering dan layanan kesehatan. Untuk itu, bersama Pertamina, perusahaannya juga akan memberikan pelatihan-pelatihan. “Kami ada untuk masyarakat, terutama generasi mudanya,” tambahnya.
Perusahaan joint venture dengan PT. Pertamina tsb direncanakan akan membangun kawasan industri, khususnya untuk penyimpanan minyak, diantaranya solar dan gas, serta memproduksi petrokimia dan kondensat yang dibutuhkan oleh Indonesia.
BF TINGKATKAN KERJASAMA
Sebelumnya, pada pagi hari, Gubernur Jatim menghadiri acara Bisnis Forum Rusia-Indonesia di Hotel Inter Continental Hotel Moskow yang diseleggarakan KBRI Moskow bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI dan Business Council Rusia-Indonesia. Hadir dalam kegiatan ini sekitar 300 undangan pengusaha Rusia dan Indonesia, serta pejabat pemerintah.
Dalam sambutannya, Dubes RI di Moskow, Wahid Wahyudi menyampaikan optimismenya kegiatan bisnis forum (BF) ini, sebagai rangkaian kegiatan Festival Indonesia (FI), akan meningkatkan kerjasama Indonesia-Rusia di berbagai bidang. Apabila tahun 2016 FI dikunjungi 100 ribu pengunjung, maka pada 2017 ini, maka FI diprediksi dikunjungi 120 pengunjung. Selain dari waktu ke waktu FI semakin dikenal, optimisme tersebut juga didukung booth Indonesia yang pada tahun ke – 2 dari sebelumnya sebanyak 30 booth menjadi 70 booth.
Sementara itu, Mendag Lukito menyampaikan keyakinannya bisnis forum tersebut akan meningkatkan kerjasama dua belah di berbagai bidang seperti produk – produk pertanian, minyak sawit, makanan prosesan, garmen, dan furniture, yang sekaligus didukung potensi demografi dua belah pihak. Misalnya manula Rusia 13% dengan usia produktif 25%, demikian pula Indonesia. Penduduk besar dalam jumlah lebih 250 juta jiwa, dan anggota G20.
“Kuncinya keterbukaan dan daya saing,” ujarnya, yang untuk itu Presiden RI telah melakukan reformasi ekonomi. Sebanyak 15 paket kemudahan telah dibuat, seperti di bidang perdagangan, investasi, keuangan dengan inti kemudahan dalam regulasi.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Rusia, Oleg Ryazantsev menyambut baik BF ini, yang disebutnya sebagai milestone pengembangan kerjasama ekonomi dua belah pihak. Ditambahkan, beberapa tahun terakhir neraca perdagangan diakuinya turun, tetapi lima bulan terakhir menunjukkan peningkatan.
“Kerjasama bukan hanya di energi, tetapi yang lain seperti teknologi navigasi kedirgantaraan,” ujarnya sambil menambahkan, selain itu juga konstruksi pelabuhan, dan pembangunan kapal laut, dsb-nya, dengan cara kemitraan dengan perusahaan lokal. ( hery)
More Stories
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara
Raperda APBD Jatim 2025 Resmi Disetujui, Pj Gubernur Adhy Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas