Surabaya ,KabarGress.com – DPD Partai Hanura Jatim gelar temu kader dan konsolidasi organisasi ,bertempat d Shangrila Hotel , Minggu sore 30 Juli 2017. Hadir temu kader , Ketua Umum ( Ketum ) DPP Partai Hanura Dr. Oesman Sapta, Benny Ramdani , Faried Al Fauzi, Dossy Iskandar, Nawardi , Rusifan, beserta pengurus DPP yang lain. Hadir pula KSB DPC 38 Kabupaten , Kota , se – Jawa Timur.
Kepada Oesman Sapta ,Ketua Panitia , yang juga Sekretaris DPD Warsito , SE , MM, melaporkan bahwa , hasil rapimda Batu 38 DPC telah merekomendasikan Ketua DPD Kelana Aprilianto , SE, untuk ikut maju sebagai Wagub ,dalam pilgub Jatim 2018. Selain itu Warsito, menyatakan optimisnya Partai Hanura Jatim siap memenangkan pileg 2019.
Ketua DPD Kelana Aprilianto, menambahkan pasca pertemuan kader di Tulungagung telah memberikan suporting jajaran Partai Hanura untuk memperkuat kelembagaan. ” DPC sudah 100 persen, PAC 99 persen, Ranting 24 persen , dan akhit Desember kami targetkan sudah 100 persen, ” kata Kelana.
Untuk menyapa masyarakat, Partai Hanura telah melaksanakan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Misalnya pada puasa ramadan kemarin jajaran Partai Hanura melaksanakan program sahur bareng dan memperoleh respon dari masyarakat.
Dalam kesempatan temu kader tersebut Ketum DPP Dr. Oesman Sapta , berikan pengarahan mengaku bangga kepada Hanura Jatim. Oesman Sapta menilai DPD Hanura Jatim merupakan DPD terbaik, nomor satu setelah Jabar.
” Saya berharap Hanura Jatim mampu menyumbangkan suara terbesar pada pileg 2019 untuk DPC , DPD, DPR .RI, oleh sebab itu sudah saatnya DPP mengabdi kepada DPD, dan DPD mengabdi pada DPC. DPC mengabdi pada PAC dan Ranting.
Dalam kerangka memastikan kehadiran kader – kadernya, Oesman Sapta meminta berdiri ketua DPC 38 kabupaten, kota dan masing – masing ketua DPC menyebutkan namanya. 38 Ketua DPC , pun menyebutkan namanya masing – masing.
Namun setelah diabsen dari 38 Ketua DPC yang hadir 31 orang 7 Ketua DPC tidak dapat hadir pada temu kader ini . 0esman Sapta pun mengingatkan kepada kadernya agar bersikap jujur. ” Partai kita harus berani jujur ,meski jujur dalam politik itu susah . Lebih baik kita apa adanya ,” pesannya.
Oesman Sapta menyatakan masyarakat Jatim terbuka dan sumber pahlawan. ” 0rang Jatim itu blak blakkan, saya suka ,” imbuh Oesman Sapta. ” Tapi kita jangan merasa bisa , tapi mbok harus punya sikap bisa rumongso ( peka) . Dengan kepekaan itu mendekatkan hati nurani ,”terang dia.
Oesman Sapta juga menyinggung soal wanita , meluncurkan joke joke segarnya , agar para kadernya menyintai pada ibu.
Dan jumlah wanita itu banyak dibanding pria. Bila ibu – ibu kader Partai ini bekerja , menyebarkan partai Hanura kepada masyarakat secara massif,hasilnya akan sangat luar biasa. Oesman Sapta juga menyinggung soal Pilkada. Mekanisme itu ada dibawah. Oleh karena itu harus dikelola secara baik.
Kewenangan pemenangan kandidat Bacabup,Bacawali itu ada di DPC, PAC. ” Jadi kekuatan Partai Hanura ada di daerah , bukan dipusat. Ketum itu hanya simbol. Saya senang ada Ketua DPD, DPC turun ke lapangan membangun kedekatan dengan rakyat. Saya suka itu ,” kata Oesman Sapta.
Lebih lanjut Oesman Sapta untuk memperoleh dukungan rakyat hendaknya harus dibangun 5 S. ” 5 S itu sebuah sistem agar mesin Partai Hanura itu berjalan, dan mampu memperoleh dukungan rakyat ,” tegas Oesman Sapta, kepada kader – kadernya.
” Saya punya strategi untuk DPD. Syukur Alhamdulillah DPD Jatim telah lolos karena kerjasama dengan DPC – DPC dengan baik. Berpeganglah AD/ART yang baru itu adalah pegangan kita , ” tandas Oesman Sapta, seraya menambahkan terkait pilkada, bila rekomendasi sudah dikeluarkan harus didukung secara maksimal. ” Pilkada adalah sebuah momen promosi. Sebab memenangkan pilkada itu artinya memengkan pileg 2019 ,” pungkasnya .(hery)
More Stories
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
KPU Jatim dan FJPI Gelar Sosialisasi Pentingnya Pemilih Perempuan Menggunakan Hak Suara