Surabaya , KabarGress.com – Lahirnya Forum Komunikasi Nurani Jatim ( FKNJ) hasil ijtihat , guna turut mengurai dinamika kehidupan kebangsaan yang mengalami ujian .
Ia berpendapat bahwa ruh kebangsaan generasi bangsa dewasa ini dirasakan mulai mengalami distorsi. ” Saya kira bentuk dari kepedulian kita bersama terhadap dinamika yang ada saat ini ,” aku Ketua FKNJ Haji Kelana Aprilianto , SE, di ranch miliknya.
FKNJ memandang bahwa hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini telah mengalami kemunduran yang cukup memprihatinkan. ” Tentu hal ini tidak boleh dibiarkan. Sebab bisa membahayakan kehidupan kebangsaan kita ,” imbuh Ketua FKNJ yang juga Ketua DPD Partai Hanura Jatim , menambahkan.
Intoleransi terus mengemuka. Semangat kesatuan , persatuan melemah. Nasionalisme pun, tergerus dalam kebangsaan ini. Itu terjadi karena ada pihak – pihak yang tidak menginginkan kehidupan kebangsaan yang kuat .
Tindakan intoleransi tersebut kadang semakin menguat pada saat menjelang pilkada. Isu – isu sara , dan keagamaan dilempar kepermukaan , dampaknya bukan hanya konstelasi politik bisa lebih cepat memanas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
” Hal ini menurut hemat saya kurang baik bila dibiarkan ,” katanya . Berangkat dari kecintaannya memelihara semangat kesatuan ,persatuan dalam kerangka mempertahankan nilai kebangsaan dan nasionalisme mulai mengkhawatirkan, Haji Kelana Aprilianto, mengumpulkan para tokoh masyarakat Jatim untuk merajut kembali semangat kebangsaan, nasionalisme, dan NKRI.
Yang membanggakan Deklarasi Dialog Kebangsaan di inisiasi FKNJ di Hotel Singgasana Selasa kemarin berhasil mempersatukan para tokoh dalam rangka menjaga kesatuan ,persatuan dan NKRI dengan mendukung Dialog Kebangsaan .
Haji Mas Kelana lalu mengajak KabarGress.com berupaya mengingat kembali perjalanan Pancasila . Menurutnya , dalam perjalanannya, pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik. Sejak zaman Demokrasi Parlementer, Era Demokrasi Terpimpin, Era Demokrasi Pancasila, hingga Demokrasi Multipartai di Era Demokrasi saat ini.
Di setiap zaman, ujar Haji Kelana , pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofi bangsa yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah.
Misalnya tahun 1998 saat memasuki era reformasi, di satu sisi menyambut gembira munculnya fajar demokrasi yang diikuti gelombang demokratisasi di berbagai bidang. Namun bersamaan dengan kemajuan demokrasi tersebut ada dinamika politik yang berupaya mendistorsi kehidupan kebangsaan bangsa ini , dimana kesatuan, persatuan, toleransi ,gotong royong seolah menghilang dari pusaran sejarah.
Nach , FKNJ tandas Haji Kelana ,bersama elemen lainnya berupa memperkokoh semangat kesatuan, persatuan dalam kehidupan kebangsaan dengan menggelar Dialog Kebangsaan di Hotel Shangrila , Surabaya Minggu 30 Juli besuk . Disini akan hadir Wakil Ketua MPR.RI ,DR . Oesman Sapta , Gubernur Soekarwo, Forpimda, bersama tokoh besar di Jatim. (hery)
More Stories
Pemerintah Resmi Umumkan Pilkada Serentak 27 November Libur Nasional
HUT Humas Polri, Kadiv Humas Apresiasi Berangkatkan Personel dan Media Ibadah Umroh
Hadiri Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Pj Gubernur Adhy Harapkan Rupiah Jadi Alat Perekat Bangsa