Surabaya, KabarGRESS.com – Dalam upaya mengendalikan harga pasar selama Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 1438 H, Bulog Divre Jatim tidak lagi menggelar Operasi Pasar seperti tahun-tahun sebelumnya, namun menggelar program stabilisasi harga pangan.
Kepala Bulog Divre Jatim, Usep Karyana, menjelaskan Operasi Pasar biasa dilakukan jika harga beberapa komoditas mengalami kenaikan. Namun berbeda dengan stabilisasi harga pangan, yang tidak harus menunggu harga naik, tetapi pihaknya terus memantau baik dari segi stok atau ketersediaan maupun harga.
“Kalau kesan operasi pasar itu mendadak, pada saat harga tinggi baru kita melakukan operasi pasar, tapi ini kita mencoba polanya adalah gerakan stabilisasi harga pangan,” ujarnya, Kamis (22/6/2017).
Gerakan ini tambah Usep, menjadi salah satu upaya yang dinilainya efektif dan sukses menekan bahkan mampu mengendalikan harga pasar sejumlah komoditi yang biasanya naik menjelang hari raya. Diharapkan, gerakan ini akan berlanjut terus setelah Idul Fitri nanti.
“Nanti akan kita kembangkan adalah setelah Idul Fitri, dan ini akan menjadi pola stabilisasi yang paling baik,” tambahnya.
Dijelaskan Usep, gerakan stabilisasi harga pangan, kini tidak hanya sekedar menyasar pasar-pasar tradisional dan internal Bulog sendiri. Namun kini sudah merambah dan bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah pasar ritel moderen.
Salah satu komoditi milik Bulog yang kini dicoba untuk dimasukkan ke dalam pasar moderen adalah gula. Dengan brand “Manis Kita”, diharapkan masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan gula premium dengan harga stabil, karena sesuai dengan harga dari pemerintah.
“Artinya di pasar moderen, kita untuk mencari produk brand gula Bulog ini kan ‘Manis Kita,’ orang mencari dimana sih brandnya, Oo.. di ritel pasar moderen juga ada,” paparnya.
Setelah produk gula, Usep menjelaskan tidak menutup kemungkinan untuk memasarkan komoditas lainnya milik Bulog ke pasar moderen. Salah satu komoditas andalannya adalah beras.
“Kita akan kembangkan, yang kita mulai dengan gula “Manis Kita”, akan kita coba “Beras Kita” juga, dan ada komoditi-komiditi lain yang bisa kita kerjasamakan,” terangnya.
Tampak hadir dalam pelepasan perdana gula “Manis Kita” milik Perum Bulog ini, turut hadir Ketua Koordinator Wilayah Indonesia bagian Timur Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Abraham Ibnu. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan