Sidoarjo, KabarGRESS.com – Kewaspadaan harus ditingkatkan, termasuk warga setempat ikut peduli dan bertanggungjawab dengan wilayahnya. Perangkat Desa Kedensari, Tanggulangin juga tidak boleh lembek, harus bisa membersihkan wilayahnya dari kejahatan. Peristiwa pembobolan rumah ini terjadi di siang bolong, Sabtu 25/2/2017.
Maling masuk dengan mendobrak pintu belakang, dan mengambil sejumlah barang berharga, termasuk uang tunai, di rumah pasangan Martudji dan Anik Matussolichah, di Dsn Nggodok RT 10 RW 04, Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo.
Setiap hari kampung yang lurahnya bernama Abdul Nughni tersebut sebetulnya tidak terlalu sepi. Di sebelah barat, 100 meter ada Warkop Barongan yang juga kerap dipakai main kartu.
Modusnya, pelaku masuk rumah dengan membuka paksa pintu belakang.
Kemudian, mengacak-acak isi rumah. Di kamar belakang, pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu menggasak perhiasan, dan sejumlah uang. Di kamar kedua, membawa kamera SLR 650 D, dan sejumlah uang. Di kamar depan membawa Kamera Kodak EasyShareM350, dan notebook, Televisi LED, DVD, Play Station merek Sony, radio tape LG.
“Saya tahunya saat pulang mengajar, sekitar jam 13.00, pintu depan utuh tetap terkunci. Setelah masuk baru tahu tiga kamar berantakan. Pintu belakang sudah jebol,” ujar Anik yang juga guru TK ini.
Setelah itu, dia mengaku menelepon suaminya, yang satu jam kemudian datang. Anik kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tanggulangin.
Polisi berdatangan melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah yang terletak di pojok sawah milik Martudji yang juga wartawan dan tercatat bersama rekannya Noviyanto Aji sebagai penyunting Buku TPK Bicara tulisan Aiptu Pudji Hardjanto, anggota Tim DVI ‘polisi spesialis mayat’ Polda Jatim.
Di TKP proses pemeriksaan pun menyita perhatian masyarakat, mereka berjubel ingin melihat apa yang terjadi.
Peristiwa ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak, dan tidak boleh kembali terjadi karena keamanan merupakan prioritas utama. Termasuk polisi diuji untuk bisa mengungkap pembobolan rumah ini.
“Pelaku pasti paham suasana sehari-hari. Kedua anak saya sekolah pagi, isteri juga mengajar pagi. Dan, tahu atau memantau saat saya keluar rumah, kemudian masuk beraksi. Bisa jadi ada ‘jarum petunjuk’ nya orang kampung sini,” tegas Tudji. (ro)
More Stories
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
Menpar: Potensi Wisata Bali Utara dan Barat Belum Digali dan Disentuh Wisatawan
Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, PLN Nusantara Power Pamerkan Langkah Nyata Dorong Transisi Energi di Indonesia