“Saya berterima kasih kepada Sampoerna. Pada tahun 2008, kami memulai program Srikandi Nelayan dengan bekerja sama dengan Sampoerna. Dari sini, kerja sama berkembang. Saat ini, Sampoerna kembali (membantu Kampung Nelayan), tetapi dengan sentuhan yang berbeda,” ujar Risma kepada para wartawan di Sukolilo.
Risma mengatakan, aksi sosial yang melibatkan sekitar 200 karyawan Sampoerna pada Sabtu ini telah memberikan sentuhan yang berbeda di kampung yang terletak di pesisir Selat Madura tersebut. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap, ada bantuan-bantuan serupa di masa mendatang.
Sementara itu, Head of Stakeholder and Regional Relations and CSR Sampoerna Henny Susanto berharap, aksi sosial ini dapat mendukung program pengembangan wisata terpadu di kecamatan berpenduduk sekitar 5.500 jiwa tersebut. Kawasan pesisir yang cantik diharapkan dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
Henny optimis, potensi lokal di kecamatan yang terletak di Timur Laut Kota Surabaya tersebut, seperti produk olahan dan kerajinan hasil laut, termasuk ikan asap, kerupuk ikan, dan pernak-pernik kerang, dapat semakin bersinar.
“Sampoerna selalu berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan perusahaan. Di Sampoerna kami percaya untuk tidak hanya menjalankan bisnis dengan baik, tetapi juga untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi positif kepada seluruh pemangku kepentingan kami,” kata Henny.
Pembangunan Kampung Nelayan
Risma mengatakan, pembangunan kampung nelayan selalu memperhatikan karakteristik lokasi. Peraih penghargaan wali kota terbaik dunia ini mencontohkan pembangunan kampung nelayan di Greges, Asemrowo, yang bernuansa alam.
“Di sana banyak Mangrove. Jadi kita buat sesuatu yang bisa menambah aksen di situ,” kata Risma.
Selain kampung nelahyan di Greges, lanjutnya, dia juga mencontohkan pembangunan kampung nelayan di Wonorejo yang bernuansa alam. Sementara itu, konsep pembangunan Kampung Nelayan di Sukolilo menekankan pada kreativitas.
“Semua kampung nelayan juga ada penataan limbah, peningkatan ekonomi warga, sehingga menjadi lebih baik,” katanya. Risma berharap, penataan kampung nelayan di Surabaya dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. (ro)
More Stories
East Java Tourism Award, Ukir Prestasi Ditengah Pandemi
Kolaborasi Q5 Steak n Bowl – Tahta Makarim, Hadirkan Menu Segala Umur
LBM Wirausaha Indonesia Adakan Kunjungan Kerjasama Dengan Lentera Digital Nusantara dan Ketua DPRD Pacitan